Karangan merupakan
bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu
kesatuan tema yang utuh.
Karangan adalah hasil
pemikiran dan ungkapan perasaan yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan secara
teratur dan sistematis.
A. Bentuk
Karangan
1.
Prosa, yaitu karangan yang
disusun dalam bentuk bebas dan terperinci. Dalam bentuk prosa, karangan dapat
berbentuk fiksi maupun non fiksi.
Contoh:
a.
Berbentuk fiksi, yakni karangan
yang disusun berdasarkan imajinasi. Misalnya Novel, Cerpen, Roman dan Drama.
b.
Nonfiksi, yakni karangan yang disusun berdasarkan kenyataan (Fakta).
Contoh: Laporan, Biografio dan esai.
2.
Puisi, yakni karangan yang
disusun dalam bentuk terikat oleh irama, rima, larik, bait dan kepadatan makna.
3.
Drama, yakni karangan yang berbentuk
dialog-dialog dan paparan.
B. Jenis
Karangan
Karangan dapat dibedakan
menjadi Lima, yaitu: Deskripsi,
Narasi, Eksposisis, Argumentasi dan Persuasi.
1.
Deskripsi
v Deskripsi
adalah karangan yang berisi gambaran tentang suatu hal (Keadaan) secara
berurutan sehingga pembaca seolah-olah mendengar, melihat, atau merasakan hal
tersebut.
v Deskripsi
bisa berupa fakta atau fiksi
Contoh: Deskripsi berupa
fakta
Nias daerah wisata.
Banyak wisatawan mengunjungi Nias. Objek wisata banyak dijumpai di daerah
istimewa pulau Nias dan sekitarnya. Di pulau Nias ada Hombo Batu, Mbomboaukhu,
salah satu objek wisata yang menarik. Di sebelah timur, tepatnya......... Semua
tempat wisata itu menjadi daya tarik wisatawan.
Contoh: Deskripsi berupa
fiksi:
Angin bertiup semilir
dari laut di Pantai Baron di senja hari. Perlahan-lahan dan pasti angin awal
musim dingin menggigilkann kulit. Ombak laut warna putih setinggi pohon pisang
bekejar-kejaran tiada henti. Bukit batu cadas curam tersiram ombak laut. Suara
merdu hasil pertemuan bukit dan ombak menambah pesona keindahan alamiah pantai
selatan. Hari kian malam, suara merdu kian menawan disertai udara dingin
sepoi-sepoi basah. Rutinitas ombak laut tiada henti sepanjang siang dan malam
hari.
v Langkah-langkah
menyusun deskripsi
a.
Menentukan objek atau tema yang
akan dideskripsikan.
b.
Menentukan tujuan mengarang
deskripsi.
c.
Menentukan aspek atau bagian
yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan.
d.
Menyusun aspek tersebut secara
runtut (urut) berdasarkan waktu atau lokasi, atau yang lain menjadi kerangka
karangan.
e.
Mengembangkan kerangka menjadi
karangan deskripsi.
2.
Narasi
v Secara
sederhana narasi merupalkan cerita.
v Narasi
mengandung peristiwa atau kejadian berdasarkan urutan waktu. Di dalam kejadian
ada tokoh yang menghadapi konflik (baik fisik maupun psikis).
v Kejadian,
tokoh dan konflik merupakan unsur utama sebuah narasi. Ketiga unsur itu b
ersatu membentuk alur.
v Narasi
adalah cerita yang menyajikan rangkaian peristiwa secara berurutan. Peristiwa
dalam narasi boleh benar-benar terjadi atau boleh juga hanya imajinasi. Dengan
kata lain, n arasi dapat berisi fakta atau fiksi.
v Contoh:
Narasi berisi fakta: biografi, autobiografi, kisah pengalaman dan laporan
perjalanan.
v Contoh:
narasi berisi fiksi: cerita pendek (Cerpen), cerita bersambung (cerbung), cerita
bergambar (cergam), novel, roman, hikayat dan drama.
v Pola
sederhana narasi, yaitu bagian awal, bagian tengah dan bagian akhir.
a.
Bagian awal: berisi pengantar
(memperkenalkan suasana dan tokoh); Harus menarik sehinnga pembaca tertarik.
b.
Bagian tengah: harus
memunculkan konflik dan konflik diarahkan ke klimaks (puncak cerita).
c.
Bagian akhir: Setelah klimaks,
cerita berangsur-angsur mereda diungkapkan dengan beberapa cara. Ada cara
panjang, pendek dan menggantung cerita.
v Conto
narasi fakta:
Nopenius Zai lahir pada
tanggal 05 November 1986 di Hilimbowo, Kecamatan Ulugawo, Kabupaten Nias. Ia
mengenyam pendidikan di SD Negeri 075037 Hilimbowo-hilifosu, SMP Negeri 1
Ulugawo, SMA Negeri 1 Idanogawo, dan kuliah di IKIP Gunungsitoli hingga selesai
dan memperoleh gelar sarjana pendidikan. Dst......
v Contoh
narasi fiksi:
Aku melihat mama
tertidur dengan adik-adik. Aku segeera keluar dari ruang tamu. Aku masuk kamar
untuk belajar. Aku segera memeperhatikan jadwal pelajaran hari esok.
Kupersiapkan pelajaran hari esok. Esok ada ulangan bahasa Indonesia. Buku
pegangan bahasa Indonesia aku baca dengan saksama. Juga aku baca buku catatan
bahassa Indonesia. Aku sudah siap menghadai ulangan. Kira-kira jam menunjukkan
pukul sepuluh malam, aku segera tidur. Harapanku, pagi-pagi pukul lima aku
sudah bangun untuk mengulangi mempelajari buku yang sudah aku baca sebelumnya.
Aku yakin bisa mengerjakan soal-soal ulangan.
v Langka-langkah
menyusun narasi fiksi:
a.
1.
Cerita dirangkai dengan rumus
5W+1H: What, Who, Why, When, Where+How. (Apa yang diceritakan, siapa pelaku
cerita, mengapa peristiwa itu terjadi, kapan peristiwa itu berlangsung, dimana
peristiwa itu terjadi dan bagaimana cerita dipaparkan.
2.
3.
Mmmm
4.
v
v
C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar