UPAYA MENINGKATKAN
MUTU PENDDIDIKAN
Gunungsitoli, Media Somasi



Menurut penulis untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut, maka ada beberapa solusi yang dilakukan secara umum, yakni:
1.
Siswa yang
melanjut pada jenis dan jenjang pendidikan perlu diadakan seleksi, terutama
melalui tes wawancara. Dengan tujuan, agar siswa tidak salah memasuki suatu
sekolah dalam keadaan terpaksa.

1. Menerapkan
disiplin, baik di dalam sekolah maupun
di luar sekolah.
2.
Memberikan
motivasi kepada siswa dengan berbagai cara yang ditempuh oleh orang tua, guru
dan pemerintah.

4. Pemerataan pendidikan dilakukan dari pusat hingga
sampai ke daerah secara berkesinambungan oleh pihak yang terkait.
5. Untuk menempatkan seseorang guru di dalam tugasnya
harus sesuai dengan profesinya, mengikuti seminar dan pelatihan lainnya yang
berhubungan dengan pendidikan.
6. Membangun sarana fisik seperti, ruang belajar,
perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain.
7. Melakukan pengelolaan yang tepat yang dimulai dari
pusat sampai kepada lembaga-lembaga pedesaan.
8. Pemerintah harus memberikan bantuan kepada siswa yang
ekonomi keluarganya menengah ke bawah.
9. Sarana dan prasarana dilengkapi sesuai dengan
kebutuhan yang tepat.
Hal ini di dukung oleh pendapat Wau dalam http://www.niasonline.net mengatakan, “Salah satu solusi yang dilakukan agar
meningkatnya mutu pendidikan adalah menyediakan dana BOS ….”.
Mahasiswa merupakan sebagai
generasi muda yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Mahasiswa sebagai insan akademis juga sebagai makhluk sosial. Dengan tingkat
intelektual yang dimiliki mahasiswa, diharapkan dapat memberikan perubahan yang
berarti terhadap kemajuan pendidikan di pulau Nias.
Dengan tingkat intelektualitas dan cara berpikir yang
dimiliki oleh mahasiswa secara dinamis. Hal itu belum cukup, jika tidak
dibarengi dengan akhlak dan nilai norma-norma yang sesuai agama. Mahasiswa
bukan hanya menjadi supervisor
terhadap kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan politik saja. Melainkan
mahasiswa harus mencari cara untuk memberikan sosial responbility dari arah yang lain. Salah satunya ialah dengan
berperan aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan di Pulau Nias.
Mahasiswa yang
sudah mampu dalam berpikir, adalah mahasiswa yang tidak sekedar memikirkan
kepentingan akademis semata. Namun jauh tersirat dalam benaknya tentang arti
dan kualitas hidupnya sebagai pribadi yang mampu mengabdi terhadap masyarakat.
Pribadi yang diharapkan dalam hal ini adalah pribadi yang mampu melihat permasalahan
disekitarnya serta menjadi bagian penentu arah dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara. Suatu keadaan yang sangat menyedihkan terhadap rendahnya mutu
pendidikan di pulau Nias, hendaknya menjadi perhatian mahasiswa.

1. Sadar bahwa pendidikan itu penting
Kesadaran merupakan sesuatu hal yang sangat penting
dalam kelangsungan hidup. Ketika adanya
kesadaran seseorang bahwa pendidikan itu penting, maka ia berusaha untuk
mencapai sesuatu yang diinginkannya. Sebaliknya jika kesadaran itu tidak ada,
maka tidak akan pernah memiliki motivasi ingin tahu. Salah satu peranan
mahasiswa IKIP Gunungsitoli dalam menyikapi hal ini adalah dengan terlibat
mengisi acara pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di RRI
Gunungsitoli-Nias.
2. Intropeksi diri
Maksudnya seorang mahasiswa harus betul-betul
mengintropeksi dirinya, baik secara kognitif, afektif dan psikomotor. Setelah
pribadinya terbenahi, maka ia dapat mentransfer sejumlah ilmu yang diperolehnya
kepada masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya
berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik, orang tua
peserta didik, sesama mahasiswa, dan masyarakat; memanfatkan teknologi
informasi secara tepat.
3. Sebagai mediator, merupakan suatu peran yang dilakukan
dengan menyiapkan perangkat pembelajaran selama berlangsungnya proses
pembelajaran. Dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam memahami apa yang
ingin disampaikan.
4. Melakukan kontrol terhadap kebijakan pemerintah,
maksudnya mahasiswa peka terhadap kebijakan pemerintah dan mengajukan suatu
pendapat dan saran sebagai solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan di Pulau
Nias.
5. Sebagai fasilitator, merupakan peran mahasiswa dalam
memberi pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
6. Sebagai pelopor dalam pembentukan kelompok belajar
untuk memacu dinamisasi masyarakat kalangan menengah ke bawah.
7. Sebagai pembangkit, pendorong terhadap kelompok yang
sudah ada di masyarakat yang selama ini belum berfungsi dan berusaha untuk
memfungsikannya. Nopenius Zai (Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia IKIP Gunungsitoli-Nias. No. Hp 081376758913). Sabtu, 12 Mei 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar