Kamis, 31 Januari 2013

Jenis-jenis membaca


Pengertian
Membaca adalah proses mengolah kata-kata dalam bacaan secara kritis dan kreatif yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang isi bacaan itu,dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi dan dampak bacaan itu

Jenis-Jenis Membaca
Jenis membaca pada umumnya ditentukan berdasarkan cara membaca atau jenis aktivitas yang dilakukan dalam membaca. Jenis membaca juga ditentukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan membaca. Sebagai mana dalam kenyataannya membaca itu melibatkan aktivitas yang berifat mekanis da aktivitas perhatian untuk pemahaman.


 
























1.    Membaca Nyaring
Membaca nyaring disebut juga  membaca bersuara karena pembaca mengeluarkan suara dalam mengucapkan kata dan kalimatmyang dibaca. Membaca nyaring ini pada mulanya hanya untuk menampakkan kemampuan membaca dalam arti menyuarakan lambang-lambang huruf  pada masa awal belajar membaca. Selanjutnya sebagai kegiatan membaca indah, seperti

1
membaca puisi. Untuk kepentingan lain membaca nyaring dilakukan dalam rangka menyampaikan sesuatu yang dibaca kepada pendengar atau yang bisa dilakukan pembaca berita.
Jadi, Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.
a.    Hakikat Membaca Nyaring
Pada hakikatnya, membaca nyaring adalah proses melisankan sebuah tulisan dengan memperhatikan suara, intonasi, tekanan secara tepat yang disertai pemahaman makna bacaan oleh pembaca (Kamidjan, 1996: 9).
b.    Aspek Membaca Nyaring
Membaca nyaring menurut Kamidjan (1996: 9-10) memiliki beberapa aspek, yaitu:
1)    Membaca dengan pikiran dan perasaan pengarang
2)    Memerlukan keterampilan menafsirkan lambang-lambang grafis
3)    Memerlukan kecepatan pandangan mata
4)    Memerlukan keterampilan membaca, terutama mengelompokkan kata secara tepat
5)    Memerlukan pemahaman makna secara tepat
c.     Keterampilan dalam Membaca Nyaring
Pada tahap lanjut setelah pembaca dapat menyuarakan lambang atau gambar bunyi bahasa, membaca nyaring umumnya dilakukan untuk menyampaikan informasi yang dibaca kepada pendengar. Karenanya, jelas membaca nyaring dilakukan dalam rangka membacakan teks supaya maknanya dapat dipahami pendengar. Sehubungan dengan itu, membaca nyaring memerlukan atau menuntut beberapa keterampilan, antara lain:
1)    Kemampuan mengucapkan kata secara tepat
2)    Kemampuan menentukan batas sintaksis secara tepat
3)    Kemampuan menggunakan intonasi, nada, dan tekanan yang tepat
4)    Kemampuan mengolah vokal dengan jelas
5)    Kemampuan berekspresi secara tepat
6)    Kemampuan mengatur kecepatan membaca
7)    Kemampuan mengatur pernafasan
8)    Kemampuan memahami bacaan secara cepat
9)    Kemampuan mengendalikan dan memiliki rasa percaya diri

2
2.    Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati adalah membaca diam tanpa suara dalam rangka untuk memahami isi bacaan, karenanya membaca jenis ini disebut juga membaca pemahaman. Dalam kegiatannya hanya mata saja yang menelusuri teks bacaan dari  kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
Keterampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
a.
Membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
b. Membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
c. Membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
d. Tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
e. Mengerti dan memahami bahan bacaan,
f. Dituntut kecepatan mata dalam membaca,
g. Membaca dengan pemahaman yang baik,
h. Dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.

Membaca dalam hati ini sesuai dengan cara dan aktivitas serta tujuan membaca yang dilakukan dapat dibedakan membaca ekstensif dan membaca intensif.
a.    Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif  merupakan proses membaca yang dilakukan secara luas dalam arti sekilas dan cepat untuk tujuan tertentu. Hal ini dilakukan, karena bahan-bahan bacaan yang mau dibaca beraneka dan banyak ragam. Sedangkan waktu  yang tersedia sangat singkat dalam rangka untuk mendapatkan hal atau informasi yang sangat diperlukan atau menarik perhatian. Dengan demikian, tujuan membaca ekstensif adalah sekedar memahami isi yang penting dari bacaan dengan waktu yang tepat dan singkat.
Menurut Brouthon membaca ekstensif meliputi membaca survei, membaca sekilas, dan membaca dangkal.
1)   Membaca Survei (Survey Reading)
Memabaca survei adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk mengetahui gambaran umum isi dan ruang lingkup bahan bacaan atau untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif.

3
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survei adalah sebagai berikut :
(a)   Memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan melihat abstrak (jika
 ada),
(b)   Memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada,
(c)   Memeriksa indeks dan apendiks (jika ada).
2)    Membaca Sekilas
Membaca sekilas adalah membaca yang membuat mata bergerak cepat meliaht dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat. Membaca sekilas disebut juga membaca skimming, yakni kegiatan membaca secara cepat dan selektif serta memahami.
Metode yang digunakan dalam melatihkan membaca cepat adalah:
(a)   Metode kosa kata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
(b)   Metode  motivasi;  metode  yang  berusaha  memotivasi  pembaca  (pemula)  yang
       Mengalami hambatan.
(c)   Metode  gerak mata;  metode  yang  mengembangkan  kecepatan membaca dengan
        meningkatkan kecepatan gerak mata.
Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca :
(a)   Vokalisasi atau berguman ketika membaca,
(b)   Membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c)   Kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
(d) Subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e)   Jari tangan selalu menunjuk tulisan yang sedang kita baca,
(f)   Gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
3)    Membaca Dangkal (Superficial Reading)
Membaca dangkal adalah kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal dari bahan bacaan yang dibaca. Bahan bacaannya merupakan jenis bacaan ringan karena tujuan membaca dangkal adalah untuk mencari kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.




4
b.    Membaca Intensif
Membaca intensif  (intensive reading) adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama dan bersahaja dalam rangka untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :
1)    Membaca Telaah Isi
(a)   Membaca Teliti
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.
(b)   Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah suatu kegiatan membaca yang tujuan utamanya adalah memahami bahan bacaan secara cepat dan tepat dan untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).
(c)   Membaca Kritis
Membaca Kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan bijaksana, penuh tenggang rasa, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan ingin mencari kesalahan penulisnya tapi dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
(d)  Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
(e)   Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menangkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari
2)    Membaca Telaah Bahasa
(a)   Membaca Bahasa (Foreign Language Reading)
Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing word power) dan mengembangkan kosakata (developing vocabulary)

5
(b)   Membaca Sastra (Literary Reading)
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar