DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
1. ADILIA GIAWA
2. DAMELIA
ZAMILI
3. DELIMA
HALAWA
KELAS : A
SEMESTER : IV (Empat)
Mata Kuliah : Bahasa
Indonesia Bagi Penutur Asing
DOSEN PENGASUH
ELIAS LAIA, S.Pd.
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(IKIP) GUNUNGSITOLI
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
(FPBS)
T.A.2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas berkat dan
kasih karunianya yang dia berikan kepada Penulis, sehingga makalah ini dapat
selesai pada waktunya.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah mendukung
penyelesaian makalah ini ,baik dukungan spiritual maupun material lebih-lebih
kepada rekan-rekan kelompok yang telah mendukung dan ikut berpartisipasi dalam
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Ucapan terimakasih banyak juga disampaikan kepada Elias Laia, S.Pd. yang
mengasuh mata kuliah Bahasa Indonesia
Bagi Penutur Asing yang telah membimbing dan memotivasi penulis dalam menyusun
dan menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini, sangat jauh dari
kesempurnaan, disebabkan oleh pengetahuan dan buku-buku rujukan yang sangat
terbatas, untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca, sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini pada masa yang
akan datang.
Gunungsitoli 8
Maret 2011
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR
ISI...................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan
……………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengajaran Bahasa Asing..................................................................................... 2
B.
Fenomena Pengajaran BIPA............................................................................. 3
C
Antisipasi Mengatasi Kesalahan Berbahasa …………………………………. 3
D. Pemanfaatan Media teknologi………………………………………………... 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
...................................................................................................... 5 B. Saran………………………………………………………………………….. 5
DAFTAR PUSTAKA …….………………………………………………………………6 .
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Dewasa ini, penggunaan Bahasa Indonesia telah banyak diberbagai
Negara di belahan bumi, dan juga semakin diminati oleh orang asing atau penutur
asing. Hal ini mungkin dilatar belakangi oleh letak geografis yang strategis,
maupun karena bentuk kerjasama Indonesia
dengan Negara lain atau faktor-faktor lain seperti sumber daya alam yang sangat
potensial maupun keanekaragaman budaya Bangsa Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) ini dimaksudkan
untuk mmperkenalkan bahasa Indonesia kepada para penutur asing untuk berbagai
kepentingan, baik pengajaran maupun komunikasi
praktis. Selain itu, pembelajaran suatu bahasa sebagai bahasa asing,
termasuk didalamnya bahasa Indonesia,
bertujuan memberikan penguasaan lisan dan tertulis kepada para pembelajar
(penutur asing). Dengan demikian, para penutur asing bahasa Indonesia yang
menjadi pembelajar bahasa Indonesia diharapkan mampu mempergunakan bahasa Indonesia baik lisan
maupun tulis dengan lancer dan sekaligus dapat mengerti bahasa yang
dipergunakan penutur aslinya.
B.Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan kami kelompok I, kepada pembaca yakni supaya
para pembaca dapat mengetahui sejauhmana penggunaan bahasa Indonesia diberbagai
Negara dibelahan bumi serta perkembangannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGAJARAN BAHASA ASING
Pembicaraan mengenai pegajaran bahasa tidak bias dilepaskan dari konteks
pmbelajaran bahasa .Keduanya berkait erat dan melibatkan berbagai variabel yang
jumlahnya banyak. Intinya adalah bahwa proses belajar mengajar bahasa itu bukan
hal yang sederhana dan tidak bisa diamati sekedar sebagai potongan-potongan
kegiatan mengeluarkan dan menimba bahan saja.
Pengajaran bahasa asing, termasuk BIPA, sebagai kegiatan profesional
telah melahirkan berbagai kerangka teoritis yang melibatkan berbagai disiplin.
Antara tahun 1940-1960 tampak sekali adanya pandangan yang kokoh bahwa penerapan liguuistik dan psikologi akan
menjadi landasan terbaik guna memecahkan masalah pengajaran bahasa.
Pembelajaran bahasa sering hanya memusatkan perhatian pada tingkah linguistik
saja dengan mengabaikan tingkah non-linguistiknya. Sistem pengajaran formal di
sekolah dalam konteks pembelajaran bahasa hanya merupakan salah satu saja dari
sekian banyak variabel terkait.Variabel yang patut dilihat adalah antara lain
variabel usia si pembelajar, dan tingkat akulturasi.(Krashen, 1982:330).Dalam
penelitian yang dilaporkan oleh Krashen (1982:37-43) dalam hal variabel usia
yang sering di asumsikan sebagai suatu
penduga kemahiran bahasa kedua (B2).Dan menurut
Schumann yang diuraikan Larsen-Free man, akulturasi itu meliputi dua
kelompok faktor: variabel sosial dan variabel afektif
Demikianlah, konteks pengajaran BIPA itu akan merambah ke beerbagai hal
terkait seperti, ketersediaan dukungan lingkungan pembelajaran yang akan
memberikan masukan atau bahan yang akan dipelajari, guru dengan kemahiran
berbahasa Indonesia yang memadai, siswa dengan segala cirinya, dan metode
mengajar yang keefektifannya akan sangat bergantung pada semua faktor yang
disebutkan terdahulu.
2
B.FENOMENA PENGAJARAN BIPA
Terdapat berbagai permasalahan yang berkaitan dengan tawaran BIPA di
berbagai Negara.Di Australia, seperti yang dituturkan Sarumpet (1988), hambatan
khas tehadap perkembangan BIPA adalah “kurangnya lowongan pekerjaan atau
jabatan untuk mereka yang mempunyai kemahiran dalam Bahasa Indonesia.” Di korea, menurut
Young-Rhim (1988), “hambatan yag kami rasakan hanyalah mengenai materi
pelajaran.” Di Amerika Serikat, persoalan mutu pelajaran masih harus di
upayakan pemecahannya, sebagamana diutarakan oleh Sumarmo (1988). Di Jerman,
Karena minat mempelajari bahasa dan kebudayaan
Indonsia terus meningkat, upaya perlu dilakukan “melalui peningkatan penulisan
dan penerbitan buku tentang Indonesia
baik dalam bahasa asing maupun dalam bahasa Indonesia” (Soedijarto, 1988) Di
Jepang guru BIPA “membutuhkan kamus yang lengkap, terutama kamus yang lengkap
dengan contoh pemakaian kata yang cukup banyak.
Adapun permasalahan atau kendala yang di hadapi dalam pembelajaran BIPA,
salah satunya yaitu kesalahan-kesalahan berbahasa oleh penutur asing yang
sedang belajar bahasa Indonesia.
Kesalahan berbahasa dapat di kelompokkan menjadi dua jenis yaitu kesalahan
terbuka dan kesalahan tertutup. Kesalahan terbuka adalah kesalahan berbahasa
pada tingkat ketatabahasaan yang terlihat dalam kalimat-kalimat yang dihasilkan
pembelajar. Adapun kesalahan tertutup
merupakan kesalahan yang tersembunyi di balik kalimat yang tersusun secara benar menurut tata bahasa
tetapi tidak benar secara semantik. Sementara kesalahan lain penutur asing yang
belajar bahasa Indonesia yakni, kesalahan penulisan dan adanya keterbatasan repertoar (perbendaharaan kata) bahasa indonesia.
C.ANTISIPASI MENGATASI KESALAHAN BERBAHASA
Menurut George (1972:80) menyatakan bahwa ada dua langkah antisipasi
dalam mengatasi kesalahan berbahasa yakni,
1.
memberi waktu khusus untuk melakukan koreksi atas kesalahan-kesalahan
2.
mengarahkan sikap dan perasaan pembelajar pada
bentuk-bentuk standar bahasa target.Apabila langkah antisipasi gagal, maka
diperlukan langkah remedi yang meliputi:
·
mengidentifikasi dan mendaftar bentuk-bentuk
yang tidak di inginkan,
·
menyeleksi sejumlah bentuk yang tidak di
inginkan tersebut untuk proses remedi
3
·
mempelajari setiap kesalahan yang sudah
diseleksi sebagai bahan pertimbangan penyiapan bahan untuk pembelajaran ulang
dengan pedekatan yang berbeda terhdap bentuk-bentuk yang di inginkan.
·
Menentukan organisasi dan strategi pembelajaran
dalam kelas sehingga hasil remedi ini dapat di aplikasikan.
Norish,(1983: 6-8), memberikan solusi alternativ mengenai kesalahan dalam
penulisan yaitu;
·
Memeriksa pekerjaan dalam kelompok atau secara
berpasangan
·
Melakukan aktivitas dengan keahlian terpadu, dan
·
Mempergunakan kode-kode koreksi untuk menandai
pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan pembelajar.
D.PEMANFAATAN
MEDIA TEKNOLOGI
Dewasa ini, sebuah lembaga penddikan tanpa dilngkapi jaringan internet
akan kehilangan dinamikanya sendiri.Dalam lingkupnya yang lebih kecil,
tampaknya sudah mulai dilancangkan bahwwa seorang Akademisi tanpa menceburkan
diri ke lautan internet, akan menciptakan kekosongan yang banyak dalam
bidangnya masing-masing. Jaringan internet bagi seorang ilmuwan dapat berfungsi
sebagai gudang informasi yang sangat luas liputannya. Dalam kaitannya dengan
pengembangan pendidikan, internet dapat berfungsi baik sebagai sumber bahan
maupun sebagai penata kerangka berpikir bagi pendidikan maupun peserta didik
itu sendiri.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari pembahasan kami, yaitu bahwa penggunaan
Bahasa Indonesia telah banyak di berbagai
Negara dan semakin diminati oleh orang asing atau penutur asing, Bahkan
telah diadakannya pembelajaran BIPA. Hal ini dimaksudkan untuk memperkenalkan
bahasa Indonesia kepada penutur asing untuk berbagai kepentingan, baik
pengajaran maupun komunikasi praktis. Meskipun
di dalam pembelajaran BIPA ada beberapa kendala dan permasalahan yang
dihadapi, baik pengajar maupun pembelajar bahasa Indonesia, tetapi tidak mengurangi semangat mereka dalam
belajar bahasa Indonesia, karena setiap permasalahan pasti ada solusinya.
B. Saran
Adapun yang menjadi saran kami kepada pembaca, yaitu dalam mengajarkan bahasa Indonesia bagi penutur
asing, kita terlebih dahulu harus mampu menguasai tatabahasa Indonesia dengan
tepat dan juga telah memahami seluk-beluk bahasa sebelumnya, supaya
pembelajaran yang dilakukan benar-benar dapat diterima dengan baik oleh orang
asing atau penutur asing, sehingga dapat di aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Akhirnya penulis berharap semoga isi makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
5
DAFTAR PUSTAKA
http:// staf. Undip.ac.id./sastra/suryanto/2008/kendala linguistik
penutur asing dalam belajar bahasa Indonesia.
http:// Hamied Abdul fuad./Pembelajaran BAhasa Indonesia bagi Penutur
Asing: Isu dan realita.
6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar