Persiapan dan Etika
Berwawancara
Sebelum mengadakan
wawancara, seorang pewawancara harus menyiapkan berbagai hal.
1.
Menentukan
topik wawancara, misalnya: Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga miskin.
2.
Memilih
narasumber yang akan diwawancarai.
Contoh:
a. Mewawancarai penyalur
BLT, yaitu lurah, ketua RW, dan ketua RT.
b. Mewawancarai warga yang
mendapat BLT.
3.
Membuat
janji dengan narasumber.
4.
Menyiapkan
daftar pertanyaan untuk wawancara.
Contoh:
a. Daftar pertanyaan untuk
penyalur BLT sebagai berikut.
ü Bagaimana cara Anda
mendata warga yang akan mendapat BLT?
ü Bagaimana cara
penyaluran BLT agar merata?
b. Daftar pertanyaan untuk
warga miskin sebagai berikut.
ü Bagaimana perasaan Anda
setelah mendapat BLT dari pemerintah?
ü Seberapa besar BLT dari
pemerintah sangat membantu dalam mencukupi kebutuhan keluarga Anda?
Wawancara harus
dilakukan dengan etika yang baik.
Perhatikan penjelasan
berikut!
1.
Melakukan
janji terlebih dahulu dengan narasumber untuk menentukan waktu dan tempat.
2.
Datang
tepat waktu saat wawancara dilakukan.
3.
Mengenakan
pakaian yang sopan.
4.
Mengucapkan
salam untuk mengawali wawancara.
5.
Menggunakan
kata sapaan yang tepat.
6.
Mengajukan
pertanyaan dengan jelas dan lantang, jangan berebutan dengan narasumber.
7.
Tidak
menyela pembicaraan narasumber karena akan mengganggu kelancaran wawancara.
8.
Tidak
menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan pribadi narasumber yang tidak
berhubungan dengan topic wawancara.
9.
Mengucapkan
terima kasih setelah selesai melakukan wawancara.
Pertanyaan-pertanyaan
untuk wawancara harus disusun secara sistematis dan teratur.
Ada
beberapa jenis pertanyaan, yaitu:
1.
Pertanyaan
yang bersifat menimba
2.
Pertanyaan
yang bersifat menyelidiki
3.
Pertanyaan
yang bersifat membimbing
4.
Pertanyaan
yang bersifat menyarankan
5.
Pertanyaan
yang bersifat mengungkapkan
6.
Pertanyaan
yang bersifat meneliti
Keenam
sifat pertanyaan tersebut harus mencerminkan rumus 5W + 1H. Maksud dari rumus
tersebut bahwa pertanyaan dalam wawancara harus menggunakan kata tanya:
1.
what
atau apa
2.
when
atau kapan
3.
who
atau siapa
4.
where
atau di mana
5.
why
atau mengapa
6.
how
atau bagaimana
Selain
keenam kata tanya tersebut, penanya juga bias menggunakan kata tanya lain,
misalnya: adakah.
Oleh: Nopenius Zai, S.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar