Pengertian karya
tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah :
karya tulis yang memiliki karakteristik keilmuan dan
memenuhi syarat keilmuan, yaitu:
- Isi kajian berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
- Menggunakan metode berpikir ilmiah.
- Sosok tulisan keilmuan
Jenis-jenis
kaarya tulis ilmiah
- Buku Pelajaran
Dikatakan
sebagai karya tulis ilmiah di bidang pendidikan karena memiliki
kebenaran
ilmiah dan disusun dengan landasan teori tertentu.
- Makalah
Makalah
adalah sebuah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu
yang
mencakup dalam ruang lingkup permasalahan.
Ciri-ciri
makalah
- Merupakan hasil kajian literatur atau hasil laporan pelaksanaan kegiatan lapangan mengenai suatu permasalahan.
- Mendemonstrasikan pemahaman teoritik dan kemampuan menerapkan prosedur, prinsip dan teori yang berhubungan dengan permasalahan
- Menunjukkan kemampuan pemahaman isi dan berbagai sumber yang digunakan.
- Mendemonstrasikan kemampuan menyusun berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.
Makalah yang sering digunakan dalam karya tulis ilmiah
- Common paper, makalah yang dibuat secara deskriptif dan dengan mengemukakan berbagai aliran dan pendapat serta diperlukan argumentasi untuk mempertahankan suatu aliran atau pendapat tersebut.
- Position paper, makalah yang dibuat untuk menunjukkan penguasaan pengetahuan serta di pihak mana penulis berdiri dan diperlukan sintesis juga evaluasi dalam penyusunannya.
- Modul
Adalah materi pelajaran yang disusun sedemikian rupa
sehingga
pembacanya
diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut.
- Diktat Pelajaran
Adalah catatan tertulis suatu bidang studi yang disiapkan
oleh guru untuk mempermudah pengayaan materi pelajaran atau bidang studi yang
dibahas dalam proses pembelajaran.
- Terjemahan
Adalah
karya tulis hasil penerjemahan dari buku atau karya tulis bahasa
asing
ke bahasa Indonesia atau sebaliknya.
Syarat
seorang penerjemah, yaitu:
- Menguasai materi yang akan diterjemahkan.
- Menguasai bahasa asing.
- Menguasai bahasa Indonesia yang baik.
- Menguasai teknik menterjemahkan.
- Memahami latar belakang dari budaya bahasa asing tersebut.
Laporan Hasil Penelitian
Merupakan sajian tertulis dari hasil kegiatan penelitian
yang telah dilakukan atau bisa dikatakan sebagai pertanggungjawaban dari
kegiatan penelitian.
Jika
disusun dalam kaitannya dengan persyaratan akademik, maka bentuk laporannya
dapat berupa skripsi, tesis atau disertasi.
Artikel
Ilmiah
Artikel ilmiah berbeda dengan laporan hasil penelitian
yang baku. Perbedaannya terdapat pada:
- Bahan yang ditulis dalam artikel ilmiah lebih bersifat singkat padat dan enak dibaca.
- Sistematika diawali dengan kajian pustaka yang merupakan pendukung atau pembahasan rasional pentingnya masalah yang diteliti.
- Prosedur penulisan artikel dapat ditulis sebelum laporan penelitian diselesaikan
Macam-macam
artikrl ilmiah
- Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
adalah tulisan ilmiah yang didasarkan pada hasil penelitian
yang telah dilakukan. Artikel ini disusun sedemikian rupa sehingga tetap
menampilkan semua aspek laporan hasil penelitian, tetapi dalam format yang
lebih ringkas.
- Artikel Ilmiah Non Penelitian
adalah
artikel-artikel hasil pemikiran yang relevan, hasil penelitian
terdahulu, disamping teori yang dapat digali dari
buku-buku teks.
Prosedur
teknin penulisan artikel ilmiah
- Pengembangan gagasan.
- Perencanaan penulisan naskah.
- Pengembangan paragraf.
- Penulisan draf.
- Finalisasi.
Komponen-komponen
artikel iliah
- Judul
Judul hasil pemikiran hendaknya mencerminkan masalah yang
dibahas. Pemilihan kata-kata yang mengandung unsur-unsur utama masalah dan
judul harus memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pembaca.
- Nama Penulis
Nama penulis artikel hendaknya tanpa disertai gelar akademik
atau profesional guna menghindari bias seniorita dan wibawa serta inferioritas
penulis.
- Abstrak dan kata kunci
Berisi ringkasan
dari isi artikel yang dituangkan secara padat, bukan pengantar atau pengantar
penulis.
- Pendahuluan
Menguraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan
hendaknya berisi paparan tentang permasalahan penelitian, wawasan dan rencana
penulis dalam rangka pemecahan masalahnya.
- Bagian inti
Lazimnya bagian inti berisi kupasan, analisis argumentasi,
komparasi, keputusan dan pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang
dibicarakan.
- Metode
Menguraikan bagaimana penelitian dilakukan seperti rancangan
atau desain penelitian, sasaran atau target penelitian, teknik pengumpulan
data, pengembangan instrumen dan teknik analisis data.
- Hasil penelitian
Hasil
penelitian hendaknya disajikan secara padat, dan komunikatif.
Perhitungan statistik tidak perlu disajikan dalam
artikel.
- Pembahasan
Dalam pembahasan, penulis menyajikan hasil interpretasi
temuannya dan mengaitkannya dengan struktur pengetahuan yang telah mapan, dan
hasil penelitian terdahulu. Sehingga diharapkan lahirnya teori-teori baru atau
modifikasi teori yang telah ada.
- Penutup, kesimpulan dan saran
Merupakan
bagian akhir yang pada dasarnya mengakhiri diskusi dengan
sesuatu
pendirian atau menyodorkan beberapa alternatif penyelesaian.
- Daftar rujukan
Semua
rujukan yang terdapat dalam tulisan hendaknya dimasukkan ke
dalam daftar rujukan.
Artikel ilmiah pada sebuah jurnal
- Harus memahami aturan jurnal (gaya selingkung) yang akan dijadikan tujuan penulisan. Karena tiap-tiap jurnal memiliki gaya selingkung yang berbeda.
- Harus memahami prosedur pemuatan artikel ilmiah oleh penerbit jurnal.
- Prosedur pemuatan artikel itu diantaranya:
1) Penulis
menyerahkan naskahnya kepada pengelola jurnal atau Ketua Dewan Editor.
2) Ketua Dewan
Editor meminta bantuan beberapa penyunting ahli untuk menilai naskah tersebut
dan menetapkan layak tidaknya naskah tersebut dimuat.
3) Penyunting ahli
berperan sebagai wasit, yang menentukan layak atau tidaknya naskah tersebut
dimuat di jurnal. Kemungkinan hasil evaluasi: (1) layak dimuat tanpa revisi,
(2) dapat dimuat dengan revisi, (3) tidak layak dimuat.
4) Jika hasilnya
perlu direvisi, maka penulis diminta merevisi untuk nanti dinilai kembali dan
seterusnya sampai naskah tersebut layak untuk dimuat.
Fungsi karya ilmiah bagi karier guru
Fungsi karya tulis
ilmiah bagi karir guru adalah mereka yang berkehendak memperdalam pengetahuan
dan kemampuan dalam mengembangkan profesi dan ilmu pengetahuan dalam bidang
pendidikan.
Selain itu karya
tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai sarana untuk kenaikan pangkat atau jabatan
yang lebih tinggi.
Kaitan
pengembangan profesi guru dengan karya tulis ilmiah
Penulisan karya
tulis ilmiah dapat dijadikan sarana untuk pengembangan profesi guru. Jadi jika
seorang guru ingin menaikkan pangkatnya, maka ia harus menulis sebuah karya
tulis ilmiah.
Dengan angka
kredit yang berbeda-beda, diantaranya:
- Untuk makalah yang berisi ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pendidikan.
a. Dalam bentuk
buku yang dipublikasikan (angka kreditnya
b. Dimuat dalam
majalah ilmiah (angka kreditnya 4)
c. Tidak
dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk
buku (angka kreditnya 7)
d. Dalam bentuk
makalah tidak dipublikasikan , tetapi didokumentasikan perpustakaan sekolah
(angka kreditnya 3,5)
e. Karya tulis
ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan atau evaluasi di bidang
pendidikan:
1) Dalam bentuk
buku dan dipublikasikan (angka kreditnya 12,5)
2) Dalam majalah
ilmiah yang dipublikasikan (angka kreditnya 6)
3) Tidak
dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk
buku (angka kreditnya
4) Tidak
dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk
makalah (angka kreditnya 4)
- Buku pelajaran atau modul
- Bertaraf nasional (angka kreditnya 5)
- Bertaraf provinsi (angka kreditnya 3)
- Diktat pelajaran (angka kreditnya 1)
- Karya terjemahan buku pelajaran atau karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan (angka kreditnya 2,5)
Angka kredit
diatas diperuntukan bagi perseorangan. Bila kelompok, maka penulis utama
mendapat 60% dan penulis pembantu mendapat 40% dan dibagi rata yang jumlahnya
tidak lebih dari 5 orang
Kiat-kiat jadi
penulis
- Mempunyai cita-cita untuk menjadi penulis.
- Banyak membaca.
- Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Sering berlatih menulis.
- Mencoba mengirimkan tulisan ke media cetak.
Membuat karya
tulis ilmiah:
Kriteria pemilihan
permasalahan:
- Untuk memulai menulis harus diawali dengan mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, mulai dari permasalahan yang sederhana sampai ke permasalahan yang paling kompleks.
- Ruang lingkup permasalahan haru dari yang kecil sampai lingkup yang besar, serta dari lingkup terbatas sampai lingkup terluas.
- Permasalahan yang diangkat harus merupakan masalah yang aktual, penting dan perlu.
Setelah menetapkan kriteria
permasalahan yang akan diangkat, langkah selanjutnya adalah:
- Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.
- Dari daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan:
1) Apakah masalah ini berguna atau
cukup penting untuk saya persoalkan?
2) Apakah masalah ini akan menghasilkan
sesuatu yang baru?
3) Apakah masalah
cukup menarik perhatian?
4) Apakah masalah
tersebut cukup terbatas, artinya tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit?
5) Apakah masalah
yang dipilih didukung data dan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan
pokok persoalan.
6) Apakah masalah
ini dapat diselesaikan dengan fasilitas dan kemampuan yang dimiliki?
Untuk membuat
konsep yang akan dijadikan acuan, maka harus dibuat garis besar penulisan (outline),
karena outline akan menjadi pedoman penulisan yang nantinya akan menghasilkan
karya yang lebih baik dan sistematis.
Konseptualisasi
dan pengembangan gagasan:
³ Pengelompokkan masalah kehidupan
sehari-hari, diantaranya:
1. Pendidikan 5.
Budaya
2. Ekonomi 6.
Kesehatan
3. Politik 7.
Keamanan
4. Sosial 8. Agama
dan sebagainya
³ Masalah pendidikan dapat dijabarkan
menjadi:
- Kurikulum
- Pembelajaran
- Evaluasi
- Bimbingan Karir
- Administrasi Pendidikan
- Tujuan Pembelajaran
- Perencanaan Pembelajaran
- Guru dan Siswa, dan sebagainya
Untuk mengembangkan konsep dan gagasan yang akan dituangkan
kedalam outline, kita dapat melakukannya dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan:
- Mengapa masalah tersebut bisa terjadi?
- Apakah ada faktor penyebab yang mempengaruhinya?
- Kapan dan dimana masalah itu terjadi?
- Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
- Siapa yang bisa melakukannya?
- Apa akibatnya bila masalah tersebut dibiarkan? Dan seterusnya.
Konseptualisasi dan pengembangan gagasan dapat dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
- Cari, temukan dan pilih salah satu masalah yang menjadi prioritas pertama.
- Menentukan judul atau tema permasalahan yang dipilih.
- Membuat kerangka garis besar karangan atau outline penulisan.
- Menguraikan atau menjelaskan baik secara teoritik maupun secara empirik.
Bagian-bagian
outline penulisan karangan ilmiah, terdiri dari:
- Judul
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Bab Pendahuluan
- Bab Penjelas/Uraian/Pembahasan
- Bab Kesimpulan dan Rekomendasi
- Daftar Pustaka
Mengembangkan ide
atau gagasan dalam bentuk tulisan
Keuntungan berkomunikasi
melalui tulisan, yaitu:
- Susunan tatabahasa dan struktur kalimat dapat disempurnakan.
- Hasil karya tulis dapat diteliti ulang untuk lebih disempurnakan.
- Pembahasan dan sistematika berfikir, alur berfikir dapat dikaji ulang sehingga lebih sempurna dan sistematis.
- Memiliki nilai dokumenter yang cukup tinggi, karena dapat dibaca ulang.
- Dapat menyebarluaskan informasi dan mudah diperoleh semua diperoleh semua orang.
Kelemahan
komunikasi dalam bentuk tulisan, yaitu:
- Tidak semua orang mampu memahami isi pemikiran, karena hal ini memerlukan wawasan pengetahuan yang luas untuk mencernanya.
- Jarak komunikasi dan psikologis antara penulis denganpembaca masih terlalu jauh atau lebar, karena penulis dan pembaca tidak berkomunikasi secara langsung.
Pola penulisan
karya tulis ilmiah :
- Pola pemecahan topik adalah topik bahasan yang masih dalam lingkup suatu tema menjadi bagian-bagian yang lebih sempit untuk dianalisis.
- Pola masalah dan pemecahannya, adalah pola yang telah terlebih dahulu mengemukakan masalah dalam lingkup pokok bahasan untuk kemudian dianalisis pemecahannya.
- Pola kronologi, menggarap topik menurut urutan peristiwa yang terjadi.
- Pola perbandingan, pola yang mengemukakan dua aspek atau lebih dari satu topik dengan menunjukan perbedaan dan persamaan dari aspek tersebut.
Gaya penuturan
karya tulis ilmiah:
- Deskripsi atau gambaran tertulis dimana penulis berusaha menggambarkan wujud benda atau gejala melalui kata-kata.
- Narasi atau kisah yaitu model penuturan yang menyajikan rangkaian cerita atau suatu kejadian dalam waktu tertentu.
- Ekspose atau penjabaran, yaitu penuturan yang menjelaskan dan menafsirkan fakta, gejala atau suatu kejadian.
- Argumentasi atau penyajian alasan, yaitu jenis penuturan yang mengemukakan fakta yang mendukung pandangan seseorang atau penulis.
Karya tulis ilmiah dalam arangka
mendapatkan gela
terdiri dari :
- Skripsi
Skripsi adalah karya
tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Sarjana
(S1). Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian
yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
Karakteristik Skripsi:
1) Untuk bidang pendidikan, skripsi
terarah pada eksplorasi atau pemecahan masalah pendidikan.
2) Untuk bidang non-kependidikan,
skripsi terarah pada permasalahan bidang keilmuan yang sesuai dengan program
studi mahasiswa.
3) Ditulis atas dasar hasil pengamatan
dan observasi lapangan atau penelaahan pustaka.
4) Ditulis dalam
bahasa Indonesia yang baik dan benar
Tesis:
Tesis adalah karya
tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Magister
(S2). Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan
pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan
Karakteristik Tesis:
- Berfokus pada kajian mengenai salah satu isu sentral yang tercakup dalam salah satu disiplin dalam ilmu pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh oleh mahasiswa yang bersangkutan.
- Merupakan pengujian empirik terhadap posisi teoritik tertentu.
- Menggunakan data primer sebagai data utama yang dapat ditunjang oleh data sekunder.
- Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program studi bahasa asing.
- Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang
mahasiswa dalam menyelesaikan Program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan
bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan
dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin Ilmu Pendidikan.
Karakteristik Disertasi:
- Berfokus pada kajian mengenai salah satu disiplin Ilmu Pendidikan sesuai dengan bidang yang dipelajari.
- Kajian berfokus pada penemuan baru dalam disiplin ilmu yang dikaji secara mendalam.
- Mengunakan data primer sebagai data utama, ditunjang oleh data sekunder apabila diperlukan.
- Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program studi bahasa asing.
Karya Tulis Dan Arti Definisi
Pengertian Karya Tulis - Sebelum melihat Kumpulan
Contoh Karya Tulis, cari tahu dulu pembahasan topik karya tulis berikut ini
yaitu definisi karya tulis, arti karya tulis, serta pengertian karya tulis dari
blog artikel indonesia
ini. Kata Karya tulis di bagi menjadi dua kata yakni kata "karya" dan
kata "tulis". Arti Kata 'karya' kalau dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) mengandung arti pekerjaan, bisa juga hasil perbuatan, atau
ciptaan.
Kemudian,..kata "tulis"
kalau dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, tidak tidak didefinisikan secara
tunggal. Mengapa? Karena kata "tulis" tidak termasuk kata benda. Maka
KBBI memberikan sebuah penjelasan untuk pengertian kata "tulis" ini
dengan memberikan tambahan imbuhan atau awalan untuk memperjelas kata "tulis"
tersebut.
Misalnya untuk kata
"bertulis" mengandung pengertian sebagai; ADA HURUF (angka dsb) yang
dibuat (digurat dsb) dengan pena (pensil, cat, dsb). Contoh lain kata
"menulis" memiliki pengertian sebagai; MEMBUAT HURUF ATAU ANGKA DLL,
dengan menggunakan sebatang bolpoin, pensil, kapur tulis dll misalnya saja
contoh karya tulis berupa Artikel
Kesehatan atau karya tulis dalam bentuk Artikel
Mengenai Agama Islam ini.
Dengan demikian, menurut
penjelasan pengertian dari karya
tulis seperti tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa definisi dari
"karya tulis" adalah semua bentuk yang merupakan hasil olah pikir
setiap manusia yang dituangkan dalam bentuk tulisan misalnya Karya
Tulis Ilmiah Kesehatan . Nah kalau Anda ingin membuat contoh karya tulis
dalam bentuk artikel
bisa baca di Cara
Membuat Artikel Yang Baik Menarik Berkualitas
TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS
Juni 20, 2008 oleh gpasman2
I. Pendahuluan
1.1 Pengetahuan dan ilmu berkaitan dengan kepencintaalaman
Segala
hal yang berkaitan dengan kepencintaalaman merupakan pengetahuan dan ilmu, tak
terkecuali hal-hal yang telah menjadi kebiasaan.
Pengenalan
dan pengembangan pengetahuan dan ilmu kepencintaalaman ini menggunakan metode
ilmiah, yang memiliki dua pendekatan utama :
1. pendekatan rasional
pendekatan ini menggunakan pola berpikir deduktif,
yaitu mengemukakan keterangan-keterangan berdasar teori/pendapat yang telah
ditemukan sebelumnya (berdasarkan rujukan).
2. pendekatan empiris
pendekatan ini menggunakan pola berpikir induktif,
yaitu mengemukakan fakta-fakta (berdasarkan hasil penelitian lapangan).
1.2 Karya tulis GPA
Untuk
pelestarian pengetahuan dan ilmu kepencintaalaman, sehingga dapat digunakan
oleh anggota GPA, organisasi pencinta alam lain dan masyarakat luas, disusunlah
dokumentasi ilmu, yang lazim disebut dengan karya tulis GPA.
Jadi
karya tulis GPA adalah dokumen tentang ilmu kepencintaalaman yang diperoleh
melalui metode penelitian, baik secara rasional maupun empiris.
1.3 Peranan karya tulis GPA
Dari
penelitian tentang pengetahuan dan ilmu kepencintaalaman ini dapat menghasilkan
suatu penemuan yang sangat berharga jika disebarluaskan. Disini karya tulis GPA
memegang peranan penting sebagai alat komunikasi dan penyebarluasan yang
efektif dan efisien.
1.4 Ciri-ciri karya tulis GPA
Jika
dibandingkan dengan karya tulis ilmiah/karangan ilmiah lainnya, karya tulis GPA
memiliki perbedaan sebagai berikut :
1. Materi yang dibahas adalah materi
kepencintaalaman, konservasi lingkungan hidup dan materi-materi yang
berhubungan dengan organisasi GPA
2. Permasalahan tidak terlalu luas,
tetapi spesifik.
Sedangkan ciri-ciri lainnya sama dengan karya tulis
ilmiah, yaitu :
1. Mendalam/tuntas
2. Objektif
3. Sistematis
4. Cermat
5. Lugas
6. Berlaku umum
7. Menggunakan bahasa baku, tepat, ringkas dan jelas
1.5 Tujuan penulisan karya tulis GPA
Tujuan
penulisan karya tulis GPA ini adalah :
1. Anggota muda dapat berpikir secara
sistematis
2. Anggota muda dapat menuangkan
pokok-pokok pikirannya ke dalam suatu tulisan yang baku dan terstruktur
3. Anggota muda dapat mengerti dan
menguasai proses penyusunan karya tulis
4. Anggota muda dapat mengerti dan
menguasai isi karya tulis
II. Langkah-langkah Penyusunan
Karya Tulis GPA
2.1 Memilih pokok bahasan
(masalah)
1. Topik
Topik adalah sesuatu yang menjadi pokok bahasan,
biasanya diungkapkan dalam kata/ kelompok kata benda atau yang dibendakan,
misalnya “konservasi” atau “perhitungan kebutuhan kalori”.
2. Tema
Tema adalah topik yang telah terbatas dan jelas
arahnya, atau topik yang sudah mengandung tujuan. Berikut adalah contoh
pengembangan topik menjadi tema :
Topik : Perhitungan Kebutuhan Kalori
Tujuan pembahasan : Mencari cara yang tepat untuk
menghitung kalori yang dibutuhkan
untuk atlet ekspedisi panjat tebing
Tema
: Penghitungan Kalori yang Dibutuhkan Atlet Ekspedisi Panjat
Tebing Berdasarkan Umur dan Jenis
Kelamin
3. Tesis
Jika tema diungkapkan dalam bentuk kalimat maka
disebut tesis
Contoh : Kebutuhan kalori yang dibutuhkan atlet
ekspedisi panjat tebing berdasarkan
umur dan jenis kelamin didapatkan dari
perhitungan.
4. Ungkapan maksud
Kadang-kadang tema diungkapkan agak terurai sehingga
penggunaannya merupakan suatu paragraf. Bentuk tema ini disebut ungkapan
maksud.
Contoh : Ekspedisi panjat tebing merupakan salah satu
ekspedisi yang membutuhkan perencanaan matang. Persiapannya meliputi persiapan
fisik, mental dan materi. Untuk mendukung persiapan fisik atlet ekspedisi,
disusunlah suatu penghitungan kalori yang dibutuhkan atlet, yang bersumber dari
makanan. Perhitungan kebutuhan kalori ini tergantung kepada jenis kelamin dan
usia.
5. Judul
Tema dapat dinyatakan dalam bentuk kelompok kata, yang
biasanya diangkat menjadi judul karangan. Tema pada contoh di atas merupakan
kelompok kata dan dapat diangkat menjadi judul karangan.
Contoh : Penghitungan Kalori yang Dibutuhkan Atlet
Ekspedisi Panjat Tebing
Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
2.2 Menyusun Kerangka
Organisasi Karya Tulis
Kerangka karangan adalah rencana karya tulis secara
garis besar, baik organisasi maupun isinya. Fungsinya adalah untuk membantu
penulis agar dapat mengungkapkan ide-idenya secara terinci dan sistematis baik
menurut urutan maupun tingkatan idenya. Kerangka ini juga dapat berfungsi
sebagai pedoman untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, baik dari pustaka,
lapangan atau laboratorium.
Ada dua cara penyusunan kerangka karangan :
1. Cara langsung
Dengan cara ini, ide-ide utama yang akan dikemukakan
dalam karya tulis langsung disusun menurut urutan dan tingkatannya pada bab-bab
karya tulis
2. Cara bertingkat
Penyusunan kerangka dengan cara bertingkat melalui
beberapa tahap :
(i) curah ide (brain storming)
atau inventarisasi ide
Semua ide yang berkaitan dengan judul dan tujuan
ditulis tanpa disaring dengan cermat
(ii) pengoreksian dan penyempurnaan ide
Ide-ide yang ada dikoreksi, dan dilengkapi jika ada
yang perlu ditambahkan
(iii) pengelompokan ide
Ide-ide ini dikelompokkan menurut jenis dan
tingkatannya, dan diusun menurut bab dan anak bab. Setiap bab dan anak bab
diberi judul sesuai dengan jenis ide yang dikemukakan dalam bab dan anak bab
tersebut.
III. KERANGKA KARYA TULIS DAN
PENJELASANNYA
3.1 Contoh Kerangka Karya Tulis
Berikut adalah contoh kerangka karya tulis :
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.2 Ruang Lingkup Kajian
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Cara Memperoleh Data
1.5 Sistematika Pembahasan
II. DESKRIPSI MASALAH (DATA MENURUT
LITERATUR)
III. PEMBAHASAN/KOMENTAR PENULIS ATAS
DATA YANG DIPEROLEH
IV. SIMPULAN DAN SARAN
3.2 Penjelasan Organ Karangan
3.2.1 Latar belakang dan rumusan masalah
Latar
belakang masalah memuat keterangan-keterangan yang menyebabkan munculnya
masalah, dan dapat dijelaskan pentingnya masalah tersebut dikemukakan.
Rumusan
masalah adalah ungkapan yang dapat menegaskan apa yang menjadi inti persoalan.
Biasanya rumusan masalah berupa kalimat-kalimat : apa, mengapa, bagaimana.
3.2.2 Ruang lingkup kajian
Yang dimaksud dengan ruang lingkup ialah segi-segi
masalah yang akan dikaji untuk menjawab/memecahkan persoalan yang diajukan
dalam rumusan masalah di atas.
3.2.3 Tujuan penulisan
Disini dikemukakan untuk apa penulis mengemukakan
persoalan dan apa yang ingin dicapai penulis dalam membahas masalah tersebut.
Tujuannya adalah tujuan objektif, sedangkan tujuan subjektif masuk ke dalam
“Prakata” atau “Kata Pengantar”.
3.2.4 Cara Memperoleh Data
Pada bagian ini dicantumkan usaha-usaha penulis untuk
mendapatkan data yang berhubungan dengan masalah yang sedang digarapnya,
misalnya mengadakan wawancara, pengamatan, angket, percobaan, dan lain-lain.
3.2.5 Sistematika pembahasan
Pada bagian ini diterangkan bab I berisi pendahuluan,
berupa …, bab II berisi …, bab III berisi …, dan seterusnya.
3.2.6 Deskripsi masalah dan
tinjauan pustaka
Bagian ini memuat pemerian masalah : artinya memuat
gambaran mengenai masalah berdasarkan data yang diperoleh, baik kualitatif
maupun kuantitatif. Gambaran ini harus sesuai dengan kenyataan. Deskripsi
berupa kumpulan data yang diperoleh dari rujukan-rujukan atau penelitian
lapangan/laboratorium. Teori yang digunakan sebagai alat ukur pembahasan
masalah diuraikan juga pada bagian ini.
3.2.7 Pembahasan
Di sini penulis mengemukakan komentar, pendapat atau
penilaian mengenai segala sesuatu yang dideskripsikan tersebut. Arah pembahasan
harus tertuju kepada terjawabnya persoalan yang diajukan dalam rumusan masalah.
3.2.8 Simpulan dan saran
Dalam bab terakhir ini penulis merangkum hasil-hasil
pembahasan, dan menarik simpulan secara keseluruhan, yang merupakan jawaban
atas persoalan yang dikemukakan dalam rumusan masalah.
Saran adalah pendapat penulis yang muncul sebagai
konsekuensi/implikasi dari adanya simpulan tersebut. Biasanya penulis
menganjurkan tindakan-tindakan selanjutnya setelah persoalan terjawab.
IV. MENYUSUN KERANGKA ISI KARYA
TULIS
Kerangka isi adalah garis besar mengenai butir-butir
yang akan dikemukakan dalam karya tulis. Garis besar ini biasanya meliputi
latar belakang, rumusan masalah, pendekatan beserta lingkup kajiannya, dan cara
mengumpulkan data.
V. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan
data dapat dilakukan dengan cara :
1. membaca buku, laporan, koran,
internet, dan sebagainya
2. melakukan penelitian lapangan,
penelitian laboratorium, dan percobaan
3. melakukan wawancara
VI. KONVENSI NASKAH
6.1 Organisasi naskah karya
tulis
Naskah karya tulis diorganisasikan sebagai berikut :
halaman
judul
prakata/kata
pengantar
sari/abstrak
Bagian
Pelengkap Awal daftar isi
daftar
tabel
daftar
gambar
daftar
lampiran
Bagian
Utama Makalah bab pendahuluan
bab
deskripsi masalah
bab
pembahasan
bab
simpulan dan saran
Bagian
Utama Penelitian bab pendahuluan
bab
tinjauan pustaka
bab
pelaksanaan dan hasil penelitian
bab
pembahasan hasil penelitian
bab
simpulan dan saran
Bagian
Pelengkap Akhir daftar pustaka
lampiran
(apendiks)
indeks
riwayat
hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar