Jumat, 01 Maret 2013

Karangan





Rounded Rectangle: Materi ini disajikan pada hari Kamis, 23 Agustus 2012, Pukul: 20.00 s.d 21.00 WIB di Pro 1 RRI Gunungsitoli oleh: Nopenius Zai dan Moderator Yermanitara Zebua
 




KARANGAN

Karangan merupakan bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh.
Karangan adalah hasil pemikiran dan ungkapan perasaan yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan secara teratur dan sistematis.
A.     Bentuk Karangan
1.      Prosa, yaitu karangan yang disusun dalam bentuk bebas dan terperinci. Dalam bentuk prosa, karangan dapat berbentuk fiksi maupun non fiksi.
Contoh:
a.       Berbentuk fiksi, yakni karangan yang disusun berdasarkan imajinasi. Misalnya Novel, Cerpen, Roman dan Drama.
b.      Nonfiksi, yakni karangan yang disusun berdasarkan kenyataan (Fakta). Contoh: Laporan, Biografio dan esai.
2.      Puisi, yakni karangan yang disusun dalam bentuk terikat oleh irama, rima, larik, bait dan kepadatan makna.
3.      Drama, yakni karangan yang berbentuk dialog-dialog dan paparan.
B.     Jenis Karangan
Karangan dapat dibedakan menjadi Lima, yaitu: Deskripsi, Narasi, Eksposisis, Argumentasi dan Persuasi.
1.      Deskripsi
v     Deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran tentang suatu hal (Keadaan) secara berurutan sehingga pembaca seolah-olah mendengar, melihat, atau merasakan hal tersebut.
v     Deskripsi bisa berupa fakta atau fiksi
Contoh: Deskripsi berupa fakta
Nias daerah wisata. Banyak wisatawan mengunjungi Nias. Objek wisata banyak dijumpai di daerah istimewa pulau Nias dan sekitarnya. Di pulau Nias ada Hombo Batu, Mbomboaukhu, salah satu objek wisata yang menarik. Di sebelah timur, tepatnya......... Semua tempat wisata itu menjadi daya tarik wisatawan.
Contoh: Deskripsi berupa fiksi:
Angin bertiup semilir dari laut di Pantai Baron di senja hari. Perlahan-lahan dan pasti angin awal musim dingin menggigilkann kulit. Ombak laut warna putih setinggi pohon pisang bekejar-kejaran tiada henti. Bukit batu cadas curam tersiram ombak laut. Suara merdu hasil pertemuan bukit dan ombak menambah pesona keindahan alamiah pantai selatan. Hari kian malam, suara merdu kian menawan disertai udara dingin sepoi-sepoi basah. Rutinitas ombak laut tiada henti sepanjang siang dan malam hari.
v     Langkah-langkah menyusun deskripsi
a.       Menentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan.
b.      Menentukan tujuan mengarang deskripsi.
c.       Menentukan aspek atau bagian yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan.
d.      Menyusun aspek tersebut secara runtut (urut) berdasarkan waktu atau lokasi, atau yang lain menjadi kerangka karangan.
e.       Mengembangkan kerangka menjadi karangan deskripsi.
2.      Narasi
v     Secara sederhana narasi merupalkan cerita.
v     Narasi mengandung peristiwa atau kejadian berdasarkan urutan waktu. Di dalam kejadian ada tokoh yang menghadapi konflik (baik fisik maupun psikis).
v     Kejadian, tokoh dan konflik merupakan unsur utama sebuah narasi. Ketiga unsur itu b ersatu membentuk alur.
v     Narasi adalah cerita yang menyajikan rangkaian peristiwa secara berurutan. Peristiwa dalam narasi boleh benar-benar terjadi atau boleh juga hanya imajinasi. Dengan kata lain, n arasi dapat berisi fakta atau fiksi.
v     Contoh: Narasi berisi fakta: biografi, autobiografi, kisah pengalaman dan laporan perjalanan.
v     Contoh: narasi berisi fiksi: cerita pendek (Cerpen), cerita bersambung (cerbung), cerita bergambar (cergam), novel, roman, hikayat dan drama.
v     Pola sederhana narasi, yaitu bagian awal, bagian tengah dan bagian akhir.
a.       Bagian awal: berisi pengantar (memperkenalkan suasana dan tokoh); Harus menarik sehinnga pembaca tertarik.
b.      Bagian tengah: harus memunculkan konflik dan konflik diarahkan ke klimaks (puncak cerita).
c.       Bagian akhir: Setelah klimaks, cerita berangsur-angsur mereda diungkapkan dengan beberapa cara. Ada cara panjang, pendek dan menggantung cerita.
v     Conto narasi fakta:
Nopenius Zai lahir pada tanggal 05 November 1986 di Hilimbowo, Kecamatan Ulugawo, Kabupaten Nias. Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri 075037 Hilimbowo-hilifosu, SMP Negeri 1 Ulugawo, SMA Negeri 1 Idanogawo, dan kuliah di IKIP Gunungsitoli hingga selesai dan memperoleh gelar sarjana pendidikan. Dst......
v     Contoh narasi fiksi:
Aku melihat mama tertidur dengan adik-adik. Aku segeera keluar dari ruang tamu. Aku masuk kamar untuk belajar. Aku segera memeperhatikan jadwal pelajaran hari esok. Kupersiapkan pelajaran hari esok. Esok ada ulangan bahasa Indonesia. Buku pegangan bahasa Indonesia aku baca dengan saksama. Juga aku baca buku catatan bahassa Indonesia. Aku sudah siap menghadai ulangan. Kira-kira jam menunjukkan pukul sepuluh malam, aku segera tidur. Harapanku, pagi-pagi pukul lima aku sudah bangun untuk mengulangi mempelajari buku yang sudah aku baca sebelumnya. Aku yakin bisa mengerjakan soal-soal ulangan.
v     Langka-langkah menyusun narasi fiksi:
a.        
1.      Cerita dirangkai dengan rumus 5W+1H: What, Who, Why, When, Where+How. (Apa yang diceritakan, siapa pelaku cerita, mengapa peristiwa itu terjadi, kapan peristiwa itu berlangsung, dimana peristiwa itu terjadi dan bagaimana cerita dipaparkan.
2.       
3.      Mmmm
4.       
v      
v      


C.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar