KEPEMIMPINAN
KUNCI KEBERHASILAN
KEPALA SEKOLAH
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK
1
Nama :
1.
Novermawati
Lase
2.
Yustina
Zebua
3.
William
Agustina Tel.
4.
Serikat
Zendrato
5.
Otoli
Gea
Kelas : B
Semester : VI
M.K. : Kepemimpinan dan Manajemen
Pendidikan
PRODI : Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
D.P. : Sadieli
Telaumbanua,Dr,M.Pd,M.A
INSTITUT
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(IKIP) GUNUNGSITOLI
KEPEMIMPINAN
KUNCI KEBERHASILAN KEPALA SEKOLAH
A. Pendahuluan
Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yingkat
satuan pendidikan yang harus
memiliki dasar kepemimpinan yang
kuat. Dalam berbagai bidang kehidupan banyak ditemui pemimpin-pemimpin yang
sebenarnya kurang layak mengemban amanah kepemimpinannya. Demikian halnya dalam
pendidikan , tidak sedikit pemimpin pendidikan karbitan atau armatiran yang
tidak memiliki visi dan misi yang jelas tentang lembaga pendidikan atau sekolah
yang dipimpinnya. Kondisi seperti ini telah mengakibatkan buruknya iklim dan
budaya sekolah, bahkan telah menimbulkan banyak konflik negatif dan stress para
bawahan yang dipimpinnya. Hal ini tentu saja perlu penanganan yang serius ,
karena kepemimpinan pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam
membangun sekolah yang efektif. Pada bagian-bagian selanjutnya membahas tentang
kunci kesuksesan kepala sekolah sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
B.
Pentingnya
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan
pendidikan berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam meningkatkan
kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dalam
situasi yang kondusif. Jadi, perilaku kepala sekolah harus dapat mendorong kinerja para guru
dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat dan penuh pertimbangan terhadap para
guru, baik sebagai individu maupun secara berkelompok. Perilaku kepala sekolah
yang positif dapat mendorong,mengarahkan dan memotivasi seluruh warga sekolah
untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah. Oleh karena
itu, sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan manajemen
sekolah agar dapat berjalan sesuai dengan tuntunan masyarakat dalam
perkembangan kebutuhan zaman. Khususnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi,
budaya, dan seni. Dalam desentralisasi pendidikan yang menekankan pada
manajemen berbasis sekolah, kepala sekolah memiliki otonomi yang tinggi dalam
memajukan dan mengembangkan sekolahnya. Oleh karena itu, dalam konteks ekonomi
daerah dan desentralisasi pendidikan, diperlukan pemimpin-pemimpin yang
mengerti, dan memahami pendidikan secara utuh dan menyeluruh serta memiliki
kepedulian dan komitme yang tinggi untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas
di daerahnya.
Dalam
konteks ekonomi daerah dan desentralisasi pendidikan, para pejabat daerah harus
paham tentang pentingnya kepemimpinan kepala sekolah sebagai pemimpin
pendidikan tingkat sekolah yang memiliki peran penting dalam mewujudkan sekolah
yang efektif dan pembelajaran yang berkualitas. Kepemimpinan kepala sekolah
yang efektif antara lain dapat dianalisis berdasarkan kriteria berikut:
1.
Mampu memberdayakan pendidik dan tenaga
kependidikan serta seluruh warga sekolah lainnya untuk mewujudkan proses
pembelajaran yang berkualitas, lancar dan produktif.
2.
Dapat
menyelesaikan tugas dan pekerjaan secara tepat waktu dan tepat sasaran.
3.
Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan
masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka
mewujudkan visi dan misi sekolah serta tujuan pendidikan.
4.
Mampu menerapkan prinsip kepemimpinan yang
sesuai dengan tingkat kedewasaan pendidik dan tenaga kependidikan lain
disekolah.
5.
Dapat bekerja secara kolaboratif dengan tim
manajemen sekolah.
6.
Dapat mewujudkan tujuan sekolah secara efektif,
efisien, produktif, dan akuintabel sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
C. Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah
Efektif
Kepala
sekolah yang efektif harus mengetahui, menyadari dan memahami 3 hal yaitu:
1.
Mengapa pendidikan yang berkualitas diperlukan
disekolah
2.
Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan mutu
dan produktivitas sekolah.
3.
Bagaimana mengelola sekolah secara efektif untuk
mencapai prestasi yang tinggi.
Indikator-indikator
kepemimpinan kepala sekolah yang efektif sebagai berikut:
1.
Menerapkan pendekatan kepemimpinan partisipatif
terutama dalam proses pengambilan keputusan.
2.
Memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis,
lugas dan terbuka.
3.
Menyiapkan waktu untuk bekomunikasi secara
terbuka dengan para guru, peserta didik dan warga sekolah lainnya.
4.
Menekankan kepada guru dan warga sekolah untuk
memenuhi norma-norma pembelajaran dengan disiplin yang tinggi.
5.
Memantau kemajuan belajar peserta didik melalui
guru sesering mungkin berdasarkan data prestasi belajar.
6.
Menyelenggarakan pertemuan secara aktif. Berkala
dan berkesinambungan dengan komite kepala sekolah, guru dan warga sekolah lainnya
mengenai topik-topik yang memerlukan perhatian.
7.
Membimbing dan mengarahkan guru dalam memecahkan
maslah-masalah kerjanya, dan bersedia memberikan bantuan secara proposional dan
professional.
8.
Mengalokasikan dana yang diperlukan untuk
menjamin program pelaksanaan program pembelajaran.
9.
Melakukan berbagai kunjungan kelas untuk
mengamati kegiatan pembelajaran secara langsung.
10. Memberikan
dukungan kepada para guru untuk menegakkan disiplin para peserta didik.
Sejalan
dengan uraian di atas maka Martin dan Lower (2001); serta Willower dan Kmetz
(2007) mengemukakan indikator kepala sekolah yang efektif sebagai berikut:
1.
Memiliki visi yang kuat tentang masa depan
sekolahnya dan mampu mendorong semua warga sekolahnya untuk mewujudkannya.
2.
Memiliki harapan tinggi terhadap prestasi
peserta didik dan kinerja seluruh warga sekolah.
3.
Mendaya gunakan berbagai sumber belajar dan
melibatkan seluruh warga sekolah secara kreatif, produktif dan akuintabel.
Ada juga beberapa indikator
perilaku dan kinerja kepala sekolah yang kurang efektif sebagai berikut:
Memfokuskan
perannya sebagai manajer sekolah dan anggaran.
Sangat
disiplin dalam menjaga dokumen.
Berkomunikasi
dengan setiap orang sehingga memboroskan waktu dan tenaga.
Membiarkan
guru melakukan pembelajaran dikelas tanpa memberikan masukan dan umpan balik.
Kurang
mampu mengatur waktu secara efektif dan efisien, serta hanya sedikit
menyediakan waktu untuk urusan kurikulum dan pembelajaran.
D.
Sepuluh
Kunci Sukses Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah berkaitan dengan
berbagai tugas dan fungsi yang harus diembannya dalm mewujudkan sekolah yang
efektif, produktif, mandiri, dan akuntabel. Jadi untuk mewujudkan hal tersebut
maka ada sepuluh kunci keberhasilan yang akan membantu kesuksesan kepala
sekolah dalam kepemimpinanya. Ke sepuluh kunci keberhasilan / kesuksesan
tersebut sebagai berikut:
1.Visi yang Utuh
Helgeson (1996) mengemukakan bahwa visi
merupakan penjelasan tentang rupa yang seharusnya dari suatu organisasi ketika
ia berjalan dengan baik. Visi juga dapat didefinisikan sebagai suatu pandangan
yang merupakan kritalisasi dan intisari dari suatu kemampuan (competence),
kebolehan (ability) dan kebiasaan (self efficacy). Morrysei (1997) mengemukakan
bahwa visi adalah presentasi dari apa yang diyakini sebagai bentuk
organisasi dimasa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik, dan
stakeholder lannya.
Jadi kesimpulan dari pengertian visi diatas
adalah bahwa visi merupakan daya pandang yang komprehensif, mendalam dan jauh
kedepan, meluas serta merupakan daya pikir yang abstrak, yang memiliki kekuatan
amat dahsyat dan dapat menerobos batas waktu ruang dan tempat.
Karakteristik kepala sekolah
yang memiliki visi yang utuh dapat di indetifikasikan sebagai berikut:
Berniat
ibadah dalam melaksanakan tugasnya.
Beragama
dan taat melaksanakan ajaran-Nya.
Berniat
baik sebagai kepala sekolah.
Belaku
adil dalam memecahkan masalah.
Berkeyakinan
bahwa bekerja dilingkungan sekolah merupakan ibadah dan panggilan jiwa.
Bersikap
tawadhu (rendah hati).
Berhasrat
untuk memajukan sekolah.
Tidak
terlalu berambisi, terhadap imbalan materi dari hasil pekerjaannya.
Bertanggungjawab
terhadap segala ucapan dan perbuatannya.
Dalam memgembangkan visinya, kepala sekolah
harus mampu mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang relevan bagi kegiatan
internal sekolah. Kekuatan-kekuatan tersebut dapat dibagi dalam dua kelompok
sebagai berikut:
v Kekuatan
yang berhubungan dengan apa yang sedang berlangsung diluar sekolah.
v Kekuatan
yang berhubungan dengan klien pendidikan yaitu latar belakang sosial, aspirasi
keuangan, sumber-sumber masyarakat, dan karakteristik lingkungannya.
Visi sekolah yang utuh, harus
dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata, bukan hanya khayalan tetapi bisa dilaksanakan dan diwujudkan menjadi
kenyataan. Hal ini penting, agar dalam perwujudan visi tersebut mendapat
dukungan sepenuhnya dari masyarakat, khususnya masyarakat sekitar sekolah,
sehingga mereka memiliki tanggungjawab dan rasa memiliki terhadap sekolah.
2.
Tanggungjawab
Salah satu sifat yang dapat
memperkuat keyakinan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
adalah merasa dirinya diamanahi kepemimpinan dan harus bertanggungjawab. Tanggungjawab merupakan
beban yang harus dipikul dan melekat kepada kepala sekolah. Memikul
tanggungjawab adalah kewajiban seorang pemimpin dalam bebagai situasi dan
kondisi. Tanggungjawab seorang pemimpin harus dibuktikan bahwa kapan saja dia
harus siap untuk melaksanakan tugas. Dalam rangka membangun kepercayaan dan
tanggungjawab, setiap kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya
harus mampu memberdayakan tenaga kependidikan dan seluruh warga sekolah agar
mau dan mampu melakukan upaya-upaya untuk mencapai tujuan sekolah.
3.Keteladanan
Keteladanan merupakan dimensi yang tidak kalah pentingnya
dalam kepemimpinan kepala sekolah. Melalui pembinaan yang intensif hendaknya
masalah keteladanan ini selalu diingatkan. Satu
kata dengan perbuatan adalah pepatah yang harus diingatkan kepada kepala
sekolah. Kelakuan kepala sekolah yang selalu menjadi contohyang baik bagi
bawahannya akan menjadi salah satu modal utama bagi terlaksananya manajemen
sekolah yang efektif.
Perilaku
keteladan kepala sekolah bisa ditunjukkan juga dengan selalu menghargai
bawahan. Merasa bahwa guru dan staf dihargai pendapatnya, dia juga akan
menghargai pihak seperti peserta didik. Sifat yang harus dimiliki kepala
sekolah bukan hanya sifat-sifat yang
berhubungan dengan tipe kepemimpinan seperti demokrasi atau kompromiser, tetapi
juga harus dibarengi dengan sifat-sifat seperti mau memperhatikan etika. Etika
berkaitan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat ini
harus dijadikan pegangan dalam bertindak agar tidak menimbulkan hal-hal yang
tidak diinginkan.
4. Memberdayakan Staf
Tiga hal yang dapat dilakukan untuk
memberdayakan staf dan membuat mereka merasa nyaman dengan dirinya sendiri
adalah sebagai berikut:
Apresiasi
(appreciation)
Mungkin hal paling sederhana untuk membuat orang lain merasa
nyaman dengan dirinya sendiri adalah ekspresi kita yang berkesinambungan atas
segala hal yang melakukan, besar maupun kecil. Jika kita mengembangkan sikap
penghargaan yang mengalir dengan tulus dan ikhlas dalam seluruh interaksi
dengan orang lain, maka akan sangat terkejut dengan kenyataan mengenai betapa
populernya kita dan betapa orang lain sangat berhasrat untuk membantu pekerjaan
kita.
Pendekatan (approach)
Untuk membuat orang lain merasa
dipentingkan untuk meningkatkan harga diri mereka , dan memberikan mereka rasa
kekuatan dan berenergi adalah dengan banyak menggunakan pujian dan pendekatan.
Jika kita memberikan pujian dan pendekatan yang jujur dan tulus kepada orang
lain atas prestasi mereka, besar maupun kecil, maka akan dikejutkan dengan
kenyataan betapa banyaknya orang yang menyukai dan betapa banyaknya orang yang
dengan sukarela mau membantu kita mencapai tujuan. Jika kita mencari setiap
kesempatan untuk melakukan dan mengatakan sesuatu yang membuat orang lain
merasa nyaman tentang diri mereka, maka akan heran dengan tidak hanya bagaimana
senangnya perasaan kita tetapi juga heran dengan hal-hal menakjubkan yang mulai
terjadi di sekitar kita.
Perhatian (antetion)
Untuk memberdayakan orang lain, membangun
harga diri dan membuat mereka merasa penting adalah memberikan perhatian penuh
terhadap mereka ketika berbicara. Sebagian besar orang sangat disibukkan dengan
usaha untuk didengar, yang membuat mereka jadi tidak sabar saat orang lain
berbicara. Ingatlah, satu kegiatan paling penting yang harus dilakukan dari
waktu ke waktu adalah mendengarkan secara sungguh-sungguh terhadap orang lain
saat mereka bicara atau mengekspresikan diri. Dalam hal ini juga kepala sekolah
juga harus mampu memberdayakan staf, terutama berkaitan dengan pemberian
kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk mengikuti berbagai pendidikan dan
pelatihan secara teratur. Kepala sekolah juga harus memperhatikan kenaikan
pangkat dan jabatannya.
5. Keteladanan
Menjadi pendengar yang baik merupakan salah
satu syarat mutlak bagi kepala sekolah untuk bisa memiliki pengaruh terhadap
guru dan warga kepala sekolah lainnya. Dengan memiliki pengaruh, seorang kepala
sekolah memiliki bekal yang lebih baik untuk memberdayakan warga sekolah
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Ada beberapa alasan mengapa
kepala sekolah harus mau mendengarkan sebagai berikut:
a.Membangun
kepercayaan
Kepala
sekolah yang mau mendengarkan tenyata lebih dipercaya, dari pada yang banyak
bicara dan mengobrol. Kepercayaan merupakan pelumas bagi terjadinya perubahan,
pemikiran dan mendengarkan adalah kuncinya.
b.
Kredibilitas
Jika
kepala sekolah sungguh-sungguh mendengar terhadap tenaga kependidikan
disekolahnya, maka kredibilitasnya akan meningkat. Kepala sekolah yang hebat
adalah orang-orang yang mampu menjadi pendengar yang baik, yang memiliki
potensi untuk menjadi pemimpin besar.
c.
Dukungan
Pada
umumnya orang mengakui bahwa mereka merasa memperoleh dukungan bila didengar,
khususnya ketika mereka marah atau gelisah. Dengan didengar, mereka merasa
dihargai dan dipahami. Jadi, jika kita mau mendengar seseorang sama artinya,
dengan mengirimkan pesan yang memgatakan “ anda penting bagi saya, saya
menghargai anda”.
d.
Menjadikan Sesuatu Terlaksana
Sebagaimana
membangun kepercayaan, mendengar juga memungkinkan kepala sekolah mencapai
tujuan, karena orang yang didengar akan mau bekerja sama dengan kita.
e.
Informasi
Mendengar memberikan kepala sekolah banyak informasi yang berguna, baik untuk saat ini
maupun masa yang akan datang. Dengan memiliki banyak informasi, akan mampu
mengarahkan apa yang dikatakan orang.
f. Pertukaran
Jika kepala sekolah mendengarkan tenaga
kependidikan maka mereka akan mendengarkan kita. Sesuai dengan prinsip
pertukaran, dukungan kita kepada orang lain akan membuat mereka juga mendukung
kita kepada orang lain sehingga akhirnya akan bisa mencapai tujuan.
Menurut Watson (1995)ada empat gaya
mendengarkan yang biasanya digunakan orang, begantung pada kesukaan dan
tujuannya. Keempat gaya tersebut sebagai berikut:
vGaya
orientasi orang (pople-oriented)
vGaya
orientasi isi (content-oriented)
vGaya
oientasi tindakan (action-oriented)
vGaya
orientasi waktu (time-oriented)
6.
Memberikan
layanan prima
Beberapa upaya sekolah dalam memberikan
layanan prima adalah sebagai berikut:
a.
Disiplin kehadiran guru.
b.
Sikap
ramah guru.
c.
Sikap ramah dan layanan yang cepat dari para
tenaga kependidikan.
d.
Memberi penghargaan / pujian yang wajar kepada
peserta didik yang berprestasi.
e.
Memberi
teguran / hukuman yang wajar dan tanpa menyinggung perasaan terhadap peserta
didik yang melakukan pelanggaran.
f.
Memberikan layanan tambahan bagi peserta didik
yang memerlukan tambahan belajar.
g.
Bersikap ramah dan kooperatif dengan masyarakat
dan orangtua.
h.
Membantu peserta didik secara optimal dalam
menghadapi dan memecahkan berbagai masalah.
i.
Menjaga keharmonisan dengan instansi terbaik
baik atasan maupun lainnya.
j.
Melakukan perbaikan secara berkesinambungan
dengan memperbaiki layanan yang kurang memuaskan.
7.
Mengembangkan
Orang
Dalam mengoptimalkan SDM di sekolah, perlu
diupayakan agar setiap tenaga kependidikan yang ada, baik guru maupun tenaga
administrasi, dapat mengembangkan kemampuan dan kariernya secara optimal. Hal
ini memberi dampak terhadap mutu layanan yang diberikan, yang pada akhirnya
akan dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan kepala
sekolah dalm mengembangkan bawahan, antara lain dengan memberi tugas-tugas yang
cocok dan cukup menantang, memberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
serta memberi penghargaan pada bawahan yang berprestasi dalam pekerjaannya.
Mengembangkan tenaga kependidikan adalah upaya agar dapat lebih optimal dalam
bekerja sama.
8.
Memberdayakan Sekolah
Pemberdayaan merupakan cara yang efektif untuk
mendapatkan kinerja yang terbaik dari staf atau pihak yang di bina. Cara
memberdayakan sekolah yaitu bentuk pemberdayaan yang disarankan adalah kerja
sama. Secara tradisional, budaya organisasi itu, dapat berjalan menurut empat
budaya yaitu budaya kekuasaan, budaya peran, budaya tugas dan budaya
perorangan. Kepala sekolah yang menumbuhkan budaya pemberdayaan disekolah perlu
dua hal yaitu memupuk kepercayaan dan keterbukaan.
9.
Fokus
Pada Peserta Didik
Kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh
kepala sekolah adalah bahwa peserta didik harus belajar secara optimal.
Perhatian pada peserta didik juga termasuk bagaimana memperhatikan motivasi
belajar mereka. Peserta didik yang belajarnya masih memerlukan motivasi
dibimbing, dengan menugaskan guru BP. Proses belajar harus menjadi perhatian
utama kepala sekolah dan segala fasilitas yang ada harus diarahkan pada
kegiatan belajar peserta didik, karena melalui proses belajar yang optimal
paling tidak peserta didik sudah dapat diberi layanan prima. Layanan peserta didik
harus juga diarahkan pada tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan oleh
peserta didik, seperti buku, alat tulis, dan alat-alat olahraga.
10.
Manajemen
yang mengutamakan Praktik
Seorang kepala sekolah harus pandai
berteori dan mempratikkan gagasan tersebut dalam tindakan nyata. Paktik adalah
tindakan nyata seorang kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya.
Kepala sekolah jangan hanya pandai berteori tetapi harus melakukan berbagai
tindakan nyata yang dapat menghasilkan sesuatu. Untuk itu kepala sekolah harus
memiliki sifat yang terbagi dalam beberapa bagian berikut ini:
a.
Konstruktif
b.
Kreatif
c.
Delegatif
d.
Integratif
e.
Pragmatis
f.
Adaptabel dan fleksibel
Untuk melakukan sifat-sifat diatas, kepala sekolah harus
mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya. Dalam hal ini, kepala sekolah harus
mampu bertindak sesuai dengan situasi dan kondisi guru, tenaga kependidikan dan
warga kepala sekolah lainnya.
KESIMPULAN
Kepala sekolah merupakan pemimpin kepala
pendidikan tingkat satuan pendidikan yang harus memiliki dasar kepemimpinan
yang kuat.
Sepuluh kunci kesuksesan kepala sekolah sebagai
berikut:
·
Visi yang utuh
·
Tanggungjawab
·
Keteladanan
·
Meberdayakan staf
·
Mendengarkan orang lain
·
Memberikan layanan prima
·
Mengembangkan orang
·
Memberdayakan sekolah
·
Fokus pada pesrta didik
·
Manajemen yang mengutamakan praktik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar