Jumat, 01 Maret 2013

Menulis berita



PESTA PEMBERKATAN GEDUNG SERBAGUNA SANTO YAKOBUS DAN
BALAI PENGOBATAN SANTA MARGARETA LAVERNA GUNUNGSITOLI







Gedung Serbaguna Santo Yakobus dan
Balai Pengobatan Santa Margareta Laverna Gunungsitoli


Pesta pemberkata gedung serbaguna Santa Yakobus dan balai pengobatan santa Margareta Laverna Gunungsitoli, dilaksanakan pada hari Minggu, 29 November 2009, bertempat di gedung serbaguna Santa Yakobus Laverna Gunungsitoli. Gedung ini dibangun mulai bulan Juni dan berakhir pada bulan Oktober 2009. Gedung ini dibangun oleh Harian Kompas Gramedia dari Jakarta sebagai rasa kemanusian setelah gempa bumi di kabupaten Nias tahun 2005. Pesta tersebut dihadiri sekitar tujuh ratus orang, yang terdiri dari rombongan harian kompas gramedia dari Jakarta, Biarawan-biarawati sekabupaten Nias, umat Paroki Laverna Gunungsitoli, Uskup keuskupan Sibolga (Mgr. Dr. Ludovikus Simanullon OFMCAP), DPD RI asal Sumatera Utara (Perlindungan Purba, SH.,M.Si), serta bupati Nias, dan Nias Selatan. Pesta ini diawali dengan penyambutan rombongan harian kompas gramedia dari Jakarta, dan Uskup keuskupan Sibolga yang ditandai dengan pemberian kalung bunga. Dilanjutkan dengan pemberkatan kedua gedung baru oleh  Uskup keuskupan Sibolga. Sesuai perayaan ekaristi dilanjutkan dengan acara temu ramah. Uskup keuskupan sibolga, pada kata sambutannya mengucapkan terimakasih kepada harian kompas gramedia Jakarta yang telah memberikan uluran kemanusiaan dikabupaten Nias, sehingga dapat meningkat pelayanan kepada masyarakat kepada masyarakat Nias. DPD RI (Perlindungan Purba, S.H.,M.Si) mengatakan “Hendaknya harian kompas Gramedia tetap dan setia memperhatikan kabupaten Nias ke depan. Mewakili harian kompas gramedia pada kata sambutannya” agar bantuan kami dapat bermanfaat kepada masyarakat Nias, supaya bangunan ini dapat dirawati ; pada saat itu juga harian kompas Gramedia menyerahkan dua puluh batang sepeda kepada suster Clara Duha, OSF sebagai bantuan untuk anak-anak yang tidak mampu di rumah inap serta Elisabeth. Acara tersebut berlangsung dengan meriah.



PERKELAHIAN ANAK KOS MEMBUAT SUSANA
LINGKUNGAN TERGANGGU


Perkelahian anak kos yang terjadi hari Senin, 2 Desember 2009, pukul 20.00 wib dibelakang SMP N.3 Gunungsitoli, membuat masyarakat sekitarnya terganggu. Perkelahian ini terjadi berawal dari masalah latar belakang dialek bahasa mereka masing-masing. Ada yang berasal dari kecamatan Mandrehe, Sirombu, Idanogawo, Gido, Bawolato, Gomo dan sawo. Perkelahian antar mereka sebut saja ucok dengn buyung membuat masyarakat sekitarnya panit. Perkelahian tersebut sempat di campuri oleh masyarakat sekitar, karena sibuyung sempat memaki mama ucok. (Nopenius Zai).


SEMINAR SEHARI YANG DISELENGGARAKAN OLEH DPD KNPI
KABUPATEN NIAS, DALAM RANGKA PERINGATAN HARI
SUMPAH PEMUDA KE-81 TAHUN 2009


 Seminar sehari yang diselenggarakan oleh DPD KNPI Kabupaten Nias, dalam rangka peringatan hari sumpah pemuda ke81 tahun 2009 bertempat digedung nasional Gunungsitoli. Seminar tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 November 2009, pukul 09.00 wib. Seminar tersebut dihadiri  utusan dari masing-masing perguruan tinggi, utusan osis dari tiap sekolah, tokoh pemerintahan, masyarakat, Agama, dan adat ; serta dihadiri oleh bupati dan walikota yang ada di kabupaten Nias. Yang menjadi pembicara pada seminar tersebut adalah DPD RI asal Sumatera Utara (Parlindungan Purba, S.H.M.Si., pejabat walikota (Drs. Marlinus Lase, M.SP). Tema pada seminar tersebut adalah “PEMBANGUNAN PULAU NIAS PASCA PEMEKARAN”. DPD RI (Parlindungan Purba, S.H.M.Si.,) menyatakan “seharusnya masyarakat Nias berterimakasih karena Gunungsitoli sudah menjadi satu kotamadya, dan ini masih tahapan, apabila masyarakat Nias tidak ada kerjasama yang baik mulai dari masyarakat hingga pimpinn, maka menjadi pertimbangan kepada DPD RI untuk ditarik kembali. Lanjut dikatakanya bahwa dia sebagai DPD RI tidak pernah setuju adanya UN (Ujian Nasional), ma ia selalu berusaha memperjuangkan agar UN ditiadakan.
Pejabat walikota Gunungsitoli (Drs. Martinus Lase, M.SP) menyatakan “hendaknya kota Gunungsitoli menjadi SAMAERI yang artinya, SA = satukan langkah dan tekad.
SA     =   Satukan langkah dan tekad
MA   =   Mandiri
E       =   Ekonomi kerakyatan
RI      =   Beriman
Oleh karena itu, dalam menyusun program pemerintahan dan pembangunan kedepan, walikota Gunungsitoli senantiasa melibatkan berbagai stakeholder mulai musyawarah perencanaan pembangunan (Musrebang) yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari pemerintah desa, kecamatan, hingga kepemerintahan kota. Pada saat itu juga, pejabat walikota Gunungsitoli menyampaikan program kegiatannya dimasa mendatang, yaitu bidang pendidikan, pemerintahan, instrastruktur, sosial, ekonomi, dan kesehatan. Kegiatan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat dengan kegiatan awal melakukan gotong royong satukali dalam dua minggu untuk membersihkan sampah yang ada di sekitar kota, serta menggratiskan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi warga kota Gunungsitoli mulai pada tahun 2010. (Nopenius Zai).







SUASANA BERLANGSUNGNYA PBM (PROSES BELAJAR MENGAJAR)
DI AULA IKIP GUNUNGSITOLI
KURANG KONDUSIF


Pada hari jumat, 31 November 2009 proses perkulian berlangsung di Aula IKIP Gunungsitoli. Pada saat berlangsungnya PBM (Proses Belajar Mengajar) tiba-tiba terdengar sebuah nyanyian yang berjudul dan kutelah mati”. Semua mata mahasiswa tertuju kepada Ari, Akibatnya PBM tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pada saat itu juga, terjadi pertengkaran mulut antar mahasiswa Ari. Ini terjadi sekitar pukul 18.00 wib. Untung saja, dosen tidak mengetahuinya. Seandainya dosen mengetahui hal ini, akan diberikan sanksi kepada orang yang bersangkutan, karena sebelumnya sudah ada kesepakatan, bahwa “ketika PBM berlangsung, HP dinonaktifkan, “apabila ada yang masih belum menonaktifkan boleh tapi nada dering dikecilkan jangan sempat terganggu orang lain. Apabila tidak diindahkan, maka kepada yang bersangkutan akan diberi sanksi oleh dosen.  


PEMILIK KOS NGAMBEK

Dalam menghindri berbagai masalah yang akan terjadi, maka pemilik kos  (Noti) membuat berbagai peraturan diantarannya, dilarang membawa perempuan didalam kamar, membawa minuman beralkohol, menjaga kebersihan serta dilarang bernyanyi dengan suara kera. Hal ini dibuat untuk menjaga ketertiban serta kenyamanan lingkungan sekitar. Ini terjadi di jalan Yos sudarso No. 10 kelurahan IKIP Gunungsitoli, Kamis, pukul 19.00 wib. Pemilik kos berharap, agar anak kost yang tinggal di kostnya menjaga lingkungan yang kondusif, maka anda harus mengerti situasi kalian berada. Anda harus disiplin agar tujuan anda dapat tercapai, tanpa disiplin segala yang anda inginkan tidak akan pernah tercapai. Kalian harus menjadi keberadaan orangtua anda jangan sempat sia-sia. Anda harus membantu orangtua dalam hal belajar, giat belajar, tidak berfoya-foya, menghindari diri dari pergaulan bebas serta membebaskan waktu untuk memuliakan Tuhan.

PEMBANGUNAN GEDUNG BARU DI IKIP
GUNUNGSITOLI

H:\Untitled-1.jpg

Pembangunan Gedung baru di IKIP Gunungsitoli dimulai bulan Oktober yang lalu. Pembangunan ini dibangun oleh yayasan perguruan tinggi IKIP Gunungsitoli pembangunan ini dilakukan untuk menampung sebanyak-banyaknya siswa tamatan SMA, SMK, sederajat untuk melanjut di perguruan tinggi IKIP Gunungsitoli untuk di didik menjadi calon guru profesional dimasa yang mendatang. Dengan pembangunan gedung baru IKIP Gunungsitoli, dapat membuka kesempatan kepada masyarakat Nias untuk melanjutkan anaknya di pergurun tinggi IKIP Gunungsitoli. Pembangunan gedung baru IKIP Gunungsitoli sudah sampai pada tahapan pemasangan besi-besi sebagai tiang penegak badan bangunan dan penggalian pondasi. Buruh bangunan, mereka sungguh-sungguh mengerjakannya dengan keahlian yang mereka miliki. (Nopenius Zai)















Tidak ada komentar:

Posting Komentar