PESTA PEMBERKATAN GEDUNG SERBAGUNA SANTO
YAKOBUS DAN
BALAI PENGOBATAN SANTA MARGARETA LAVERNA
GUNUNGSITOLI
Gedung Serbaguna Santo Yakobus dan
Balai Pengobatan Santa Margareta Laverna
Gunungsitoli
Pesta pemberkata gedung serbaguna Santa Yakobus dan balai pengobatan
santa Margareta Laverna Gunungsitoli, dilaksanakan pada hari Minggu, 29
November 2009, bertempat di gedung serbaguna Santa Yakobus Laverna
Gunungsitoli. Gedung ini dibangun mulai bulan Juni dan berakhir pada bulan
Oktober 2009. Gedung ini dibangun oleh Harian Kompas Gramedia dari Jakarta
sebagai rasa kemanusian setelah gempa bumi di kabupaten Nias tahun 2005. Pesta
tersebut dihadiri sekitar tujuh ratus orang, yang terdiri dari rombongan harian
kompas gramedia dari Jakarta, Biarawan-biarawati sekabupaten Nias, umat Paroki
Laverna Gunungsitoli, Uskup keuskupan Sibolga (Mgr. Dr. Ludovikus Simanullon
OFMCAP), DPD RI asal Sumatera Utara (Perlindungan Purba, SH.,M.Si), serta
bupati Nias, dan Nias Selatan. Pesta ini diawali dengan penyambutan rombongan
harian kompas gramedia dari Jakarta, dan Uskup keuskupan Sibolga yang ditandai
dengan pemberian kalung bunga. Dilanjutkan dengan pemberkatan kedua gedung baru
oleh Uskup keuskupan Sibolga. Sesuai perayaan
ekaristi dilanjutkan dengan acara temu ramah. Uskup keuskupan sibolga, pada
kata sambutannya mengucapkan terimakasih kepada harian kompas gramedia Jakarta
yang telah memberikan uluran kemanusiaan dikabupaten Nias, sehingga dapat
meningkat pelayanan kepada masyarakat kepada masyarakat Nias. DPD RI
(Perlindungan Purba, S.H.,M.Si) mengatakan “Hendaknya harian kompas Gramedia
tetap dan setia memperhatikan kabupaten Nias ke depan. Mewakili harian kompas
gramedia pada kata sambutannya” agar bantuan kami dapat bermanfaat kepada
masyarakat Nias, supaya bangunan ini dapat dirawati ; pada saat itu juga harian
kompas Gramedia menyerahkan dua puluh batang sepeda kepada suster Clara Duha,
OSF sebagai bantuan untuk anak-anak yang tidak mampu di rumah inap serta
Elisabeth. Acara tersebut berlangsung dengan meriah.
PERKELAHIAN
ANAK KOS MEMBUAT SUSANA
LINGKUNGAN
TERGANGGU
Perkelahian anak kos yang terjadi hari Senin, 2 Desember 2009, pukul
20.00 wib dibelakang SMP N.3 Gunungsitoli, membuat masyarakat sekitarnya
terganggu. Perkelahian ini terjadi berawal dari masalah latar belakang dialek
bahasa mereka masing-masing. Ada yang berasal dari kecamatan Mandrehe, Sirombu,
Idanogawo, Gido, Bawolato, Gomo dan sawo. Perkelahian antar mereka sebut saja
ucok dengn buyung membuat masyarakat sekitarnya panit. Perkelahian tersebut
sempat di campuri oleh masyarakat sekitar, karena sibuyung sempat memaki mama
ucok. (Nopenius Zai).
SEMINAR SEHARI YANG DISELENGGARAKAN OLEH
DPD KNPI
KABUPATEN NIAS, DALAM RANGKA PERINGATAN
HARI
SUMPAH PEMUDA KE-81 TAHUN 2009
Seminar sehari yang
diselenggarakan oleh DPD KNPI Kabupaten Nias, dalam rangka peringatan hari
sumpah pemuda ke81 tahun 2009 bertempat digedung nasional Gunungsitoli. Seminar
tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 November 2009, pukul 09.00 wib.
Seminar tersebut dihadiri utusan dari
masing-masing perguruan tinggi, utusan osis dari tiap sekolah, tokoh
pemerintahan, masyarakat, Agama, dan adat ; serta dihadiri oleh bupati dan
walikota yang ada di kabupaten Nias. Yang menjadi pembicara pada seminar
tersebut adalah DPD RI asal Sumatera Utara (Parlindungan Purba, S.H.M.Si.,
pejabat walikota (Drs. Marlinus Lase, M.SP). Tema pada seminar tersebut adalah
“PEMBANGUNAN PULAU NIAS PASCA PEMEKARAN”. DPD RI (Parlindungan Purba,
S.H.M.Si.,) menyatakan “seharusnya masyarakat Nias berterimakasih karena
Gunungsitoli sudah menjadi satu kotamadya, dan ini masih tahapan, apabila
masyarakat Nias tidak ada kerjasama yang baik mulai dari masyarakat hingga
pimpinn, maka menjadi pertimbangan kepada DPD RI untuk ditarik kembali. Lanjut
dikatakanya bahwa dia sebagai DPD RI tidak pernah setuju adanya UN (Ujian
Nasional), ma ia selalu berusaha memperjuangkan agar UN ditiadakan.
Pejabat walikota Gunungsitoli (Drs. Martinus Lase, M.SP) menyatakan
“hendaknya kota Gunungsitoli menjadi SAMAERI yang artinya, SA = satukan langkah
dan tekad.
SA
= Satukan
langkah dan tekad
MA
= Mandiri
E
= Ekonomi
kerakyatan
RI
= Beriman
Oleh
karena itu, dalam menyusun program pemerintahan dan pembangunan kedepan,
walikota Gunungsitoli senantiasa melibatkan berbagai stakeholder mulai
musyawarah perencanaan pembangunan (Musrebang) yang dilakukan secara
berjenjang, mulai dari pemerintah desa, kecamatan, hingga kepemerintahan kota.
Pada saat itu juga, pejabat walikota Gunungsitoli menyampaikan program
kegiatannya dimasa mendatang, yaitu bidang pendidikan, pemerintahan,
instrastruktur, sosial, ekonomi, dan kesehatan. Kegiatan yang menyentuh
langsung kehidupan masyarakat dengan kegiatan awal melakukan gotong royong
satukali dalam dua minggu untuk membersihkan sampah yang ada di sekitar kota,
serta menggratiskan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi warga kota Gunungsitoli
mulai pada tahun 2010. (Nopenius Zai).
SUASANA BERLANGSUNGNYA PBM (PROSES BELAJAR
MENGAJAR)
DI AULA IKIP GUNUNGSITOLI
KURANG KONDUSIF
Pada hari jumat,
31 November 2009 proses perkulian berlangsung di Aula IKIP Gunungsitoli. Pada
saat berlangsungnya PBM (Proses Belajar Mengajar) tiba-tiba terdengar sebuah
nyanyian yang berjudul dan kutelah mati”. Semua mata mahasiswa tertuju kepada
Ari, Akibatnya PBM tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pada saat itu
juga, terjadi pertengkaran mulut antar mahasiswa Ari. Ini terjadi sekitar pukul
18.00 wib. Untung saja, dosen tidak mengetahuinya. Seandainya dosen mengetahui
hal ini, akan diberikan sanksi kepada orang yang bersangkutan, karena
sebelumnya sudah ada kesepakatan, bahwa “ketika PBM berlangsung, HP
dinonaktifkan, “apabila ada yang masih belum menonaktifkan boleh tapi nada
dering dikecilkan jangan sempat terganggu orang lain. Apabila tidak diindahkan,
maka kepada yang bersangkutan akan diberi sanksi oleh dosen.
PEMILIK KOS NGAMBEK
Dalam menghindri berbagai masalah yang akan terjadi, maka pemilik
kos (Noti) membuat berbagai peraturan
diantarannya, dilarang membawa perempuan didalam kamar, membawa minuman
beralkohol, menjaga kebersihan serta dilarang bernyanyi dengan suara kera. Hal
ini dibuat untuk menjaga ketertiban serta kenyamanan lingkungan sekitar. Ini terjadi
di jalan Yos sudarso No. 10 kelurahan IKIP Gunungsitoli, Kamis, pukul 19.00
wib. Pemilik kos berharap, agar anak kost yang tinggal di kostnya menjaga
lingkungan yang kondusif, maka anda harus mengerti situasi kalian berada. Anda
harus disiplin agar tujuan anda dapat tercapai, tanpa disiplin segala yang anda
inginkan tidak akan pernah tercapai. Kalian harus menjadi keberadaan orangtua
anda jangan sempat sia-sia. Anda harus membantu orangtua dalam hal belajar,
giat belajar, tidak berfoya-foya, menghindari diri dari pergaulan bebas serta
membebaskan waktu untuk memuliakan Tuhan.
PEMBANGUNAN GEDUNG BARU DI IKIP
GUNUNGSITOLI
Pembangunan Gedung baru di IKIP Gunungsitoli dimulai bulan Oktober yang
lalu. Pembangunan ini dibangun oleh yayasan perguruan tinggi IKIP Gunungsitoli
pembangunan ini dilakukan untuk menampung sebanyak-banyaknya siswa tamatan SMA,
SMK, sederajat untuk melanjut di perguruan tinggi IKIP Gunungsitoli untuk di
didik menjadi calon guru profesional dimasa yang mendatang. Dengan pembangunan
gedung baru IKIP Gunungsitoli, dapat membuka kesempatan kepada masyarakat Nias
untuk melanjutkan anaknya di pergurun tinggi IKIP Gunungsitoli. Pembangunan
gedung baru IKIP Gunungsitoli sudah sampai pada tahapan pemasangan besi-besi
sebagai tiang penegak badan bangunan dan penggalian pondasi. Buruh bangunan,
mereka sungguh-sungguh mengerjakannya dengan keahlian yang mereka miliki.
(Nopenius Zai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar